Senin, 20 Januari 2025

Lahan Padi Terdampak Banjir di Jatim Masih di Bawah Satu Persen

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Khofifah Indah Parawansa Gubernur Jatim saat mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019). Foto: Istimewa

Hadi Sulistyo Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengatakan, lahan pertanian yang terdampak banjir masih di bawah satu persen dari keseluruhan lahan pertanian padi di Jatim 2019 seluas 1,1 juta hektar.

Merujuk data sementara Perkembangan luas tanam padi Musim Penghujan 2018/2019 (Okt s.d. 25 Februari 2019) mencapai 1.128. 285 hektar dan berdasarkan update luas tanam tesebut diprakirakan luas panen padi pada bulan Januari sampai April 2019 mencapai 1.026.083 hektar.

Menurut Hadi, meskipun banjir melanda di kawasan Mataraman (Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi) yang juga menjadi lumbung pertanian padi, tapi secara keseluruhan tanaman padi di Jatim masih aman. Selain itu, Pemprov masih cukup memiliki cadangan pangan untuk musim ini.

“Iya memang Mataraman dominan pertanian padi, tapi untuk keseluruhan padi di Jatim masih aman. Karena masih di bawah 1 persen kalau dijumlahkan dengan seluruh areal sawah pertanian di Jatim seluas 1,1 juta hektar,” ujar Hadi kepada suarasurabaya.net, Kamis (7/3/2019).

Hadi mengatakan, formulasi recovery pertanian pascabanjir akan tetap dilakukan. Bagi petani yang ikut asuransi Jasindo akan mendapat ganti rugi Rp6 juta per hektar. Lalu, bagi petani yang tidak ikut asuransi, akan disiapkan subsidi benih padi untuk menanam kembali.

“Untuk recovery pertanian terdampak, sepanjang petani itu ikut asuransi maka akan diganti oleh Asuransi Jasindo perhektar Rp6 juta. Untuk bantuan benih bagi petani, tergantung Pemda setempat yang mengajukan bantuan benih ke Provinsi,” katanya.

Hadi mengimbau kepada pada petani yang tanaman padinya terdampak banjir agar segera melaporkan ke Dinas Pertanian setempat supaya mendapat bantuan benih.

“Bagi mereka yang lahannya terdampak, tolong segera melaporkan ke Dinas Pertanian, agar diberikan bantuan benih segera,” katanya.

Dalam membantu petani untuk recovery pascabanjir ini, Dinas Pertanian Jatim juga menyiapkan advokasi pembasmian hama secara gratis.

“Kami juga akan membantu melalui UPT untuk menerjunkan tenaga pembasmi hama tanaman selepas banjir. Karena selepas dampak banjir pasti ada saja hama. Kami berikan cuma-cuma advokasi tenaga di lapangan ini,” katanya. (bid/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 20 Januari 2025
25o
Kurs