Minggu, 19 Januari 2025

LBH Pers Minta Polisi Segera Usut Kekerasan Terhadap Jurnalis

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Tangkapan Layar laman resmi LBH Pers

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengecam tindak kekerasan pada jurnalis serta meminta pihak kepolisian segera mengusut kekerasan yang terjadi dalam acara Malam Munajat 212 pada Kamis (21/2/2019) malam di silang Monas, Jakarta, itu.

Dilansir Antara, ketika terdapat pihak yang menghalangi jurnalis menjalankan tugas, tutur Ade Wahyudin Direktur Eksekutif LBH Pers saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (23/2/2019), terdapat konsekuensi hukum berupa pidana sesuai Pasal 18 UU Pers.

“Praktik kekerasan terhadap jurnalis harus segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian karena jika dibiarkan spiral kekerasan terhadap jurnalis akan semakin besar,” tutur Ade Wahyudin.

LBH Pers menegaskan, jurnalis mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Dalam Pasal 18 UU Pers, disebutkan ancaman pidana 2 tahun atau denda 500 juta apabila ada pihak yang menghalangi kerja jurnalistik.

Sekadar informasi, seorang jurnalis media daring mengalami kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oknum organisasi masyarakat saat meliput acara Malam Munajat 212 di Monas, pada Kamis (21/2/2019) malam.

Saat itu jurnalis sedang mengabadikan momen adanya terduga copet dengan kamera ponsel, tetapi beberapa oknum memaksa jurnalis menghapus rekaman tersebut serta melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan.

Sebelumnya, dalam acara serupa pada 2 November 2018 lalu, terdapat pula intimidasi terhadap jurnalis media daring yang diduga memfoto sampah yang berserakan usai aksi. (ant/wil/iss)

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
29o
Kurs