Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengaku sudah menginden mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi, Boyolali yang baru diresmikan Joko Widodo Presiden pada 6 September lalu.
“Aku sudah pesan sejak di-launching. Yang tadi itu, lho, yang sempat saya coba. Harganya sekitar Rp300 juta. Ya, masih inden,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/9/2019).
Mobil penumpang jenis SUV mini bus Esemka Garuda I itu dipamerkan saat acara peluncuran HUT ke-74 Pemprov Jatim di Kantor Gubernur Jawa Timur Rabu pagi. Khofifah sempat mencobanya.
Menurut Khofifah, sudah banyak juga menteri-menteri kabinet kerja Jokowi Presiden yang sudah menginden mobil merek lokal atau buatan dalam negeri itu ketika peluncuran pabriknya.
Khofifah memesannya, kata dia, untuk dia pakai sendiri sebagai mobil pribadi. “Ya, untuk pribadi lah,” katanya. “Menurut saya, mobil Esemka ini bagus.”
Selain mobil Esemka Garuda dan mobil Esemka jenis komersial bertajuk Bima, Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS) juga memamerkan mobil listrik bernama Lowo Ireng Reborn.
Khofifah juga memuji mobil listrik karya mahasiswa ITS itu. Menurutnya, tampilan mobil itu mirip seperti Batmobile milik Bruce Wayne, Batman. Dia dan Arumi Bachsin Emil Dardak juga mencobanya.
“Kali pertama melihat mobil ini, cuma terlintas satu kata. Keren! Mirip Batmobilenya Batman,” kata Khofifah di Kantor Gubernur Rabu pagi dalam keterangan pers tertulis.
Khofifah minta agar ITS mengembangkan lagi karya-karya otomotif itu sehingga bisa diterima di industri otomotif tanah air dan bisa diproduksi secara massal. Kata dia, jangan sampai Lowo Ireng cuma uji coba.
“Pameran atau ikut lomba saja. Tetapi perlu komitmen semua pihak untuk mengembangkannya sampai produksi massal,” ujarnya.
Apalagi, belum lama ini Presiden sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang mobil listrik. Salah satu poin aturan itu soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Khofifah tegaskan, pemerintah mendukung penuh pengembangan mobil listrik di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi energi, ketahanan energi, dan konservasi energi sektor transportasi.
“Kembangkan lagi, jika masih ada kekurangannya segera dievaluasi. Saya ingin karya seperti ini bisa dioptimalkan sehingga bisa segera mengaspal di jalanan-jalanan Indonesia,” tuturnya.
Menurut Khofifah, untuk membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia, semua pihak harus bekerja sama. Tidak hanya pemerintah, tapi juga badan usaha, swasta, dan perguruan tinggi.
Lowo Ireng Reborn sebenarnya bukan mobil baru. Pada 2014 lalu, Lowo Ireng sudah diluncurkan dengan bahan bakar bensin. Tahun ini Lowo Ireng digubah jadi mobil listrik. Namanya jadi Lowo Ireng Reborn.
Mobil ini diklaim mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam. Khofifah pun sempat memosting fotonya dan Arumi saat mencoba mobil ini di Instagram dan memujinya.
Soal dukungan terhadap industri otomotif tanah air, menurut Khofifah mobil Esemka dari PT Solo Manufaktur Kreasi sudah menjajaki kerja sama dengan Pemkot Malang.
“Saya dengar sudah ada koordinasi (perusahaan pembuat mobil) Esemka dengan Malang. Kemungkinan mereka akan invest di Malang,” ujarnya.(den/dwi)