Khofifah Minta Semua Pengelola Pendidikan di Jatim Cek Struktur Bangunan di Sekolahnya

Pasca insiden ambruknya bangunan kelas di SDN Gentong, Pasuruan, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meminta seluruh pengelola pendidikan di Jawa Timur untuk mengecek kembali struktur bangunan di sekolahnya masing-masing.

“Tidak hanya SD. SMP, SMA, SMK, semuanya. Sebentar lagi kan masuk musim hujan. Saya mohon masing-masing pengelola, guru kelas, ngecek kembali struktur bangunan di masing-masing lembaga pendidikan yang dikelolanya. Ini akan jadi pembelajaran kita semua. Hal yang mungkin tidak kita duga. Hari ini kita semua berduka. Kehilangan ananda Amira (Irza Amira, red) juga guru kelasnya (Sefina Arsi Wijaya, red),” ujar Khofifah usai bertakziah di rumah duka Irza Amira di jalan KH. Sepuh, Kota Pasuruan pada Selasa (5/11/2019) malam.

Ditanya mengenai evaluasi dan pemeriksaan atas ambruknya gedung kelas tersebut, Khofifah memilih tak banyak berkomentar. Ia memberikan waktu tim Labfor Mabes Polri untuk memeriksa penyebab ambruknya empat ruang kelas di SDN Gentong, Pasuruan tersebut.

“Ini kan ada Puslabfor dari Polda (Mabes Polri Cabang Surabaya, red). Kita memberi kesempatan. Kan itu kewenangan beliau,” kata Khofifah ditemani AKBP Agus Kapolres Pasuruan Kota.

Khofifah tiba di rumah duka Irza Amira (8) sekitar pukul 17.30 WIB menggunakan mobil dinas L1. Kedatangannya disambut pihak keluarga di rumah duka Jalan KH Sepuh RT 1 RW 6 kelurahan Gentong, Pasuruan. Rumah duka ini bersebelahan langsung dengan SDN Gentong, Pasuruan.

Sebelumnya, Almarhumah Amira dimakamkan di pemakaman Gading sekitar pukul 16.00 WIB. Muhammad Jubeer orang tua Amira yang awalnya ikut mengantar, pingsan di tengah jalan dan akhirnya dibopong kembali ke rumah. Amira merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ia dikenal sebagai anak cerdas yang selalu mendapat rangking 1 di kelasnya. (bas/dwi/rst)