Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, masih ada beberapa tokoh asal Jatim yang akan dia usulkan mendapat gelar Pahlawan Nasional. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat RI termasuk diantara tokoh itu.
Selain Gus Dur, dua tokoh lain yang sedang dia usulkan dapat gelar pahlawan adalah Mohammad Sroedji pejuang Jember, serta Raden Trunojoyo dari Madura. Khofifah menyatakan ini setelah Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Tugu Pahlawan, Minggu (10/11/2019).
“Ada, ada (yang diusulkan mendapat gelar Pahlawan). Dari Jember (Muhammad Sroedji), ada. Gus Dur, ada. Trunojoyo, ada,” ujarnya setelah ramah tamah dengan tamu undangan upacara.
Dia mengaku sudah mengkomunikasikan usulannya ini ke Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP) dan Tim Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di Jakarta.
Jumat (8/11/2019) kemarin, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mendampingi keluarga Almarhum KH Masjkur menerima gelar pahlawan nasional dari Joko Widodo Presiden di Istana Negara, Jakarta.
“Saya sampaikan (ke Tim TP2GP dan Dewan Gelar), kami (di Jatim) masih punya banyak tokoh yang mungkin bisa mendapat gelar pahlawan,” katanya.
Khusus Gus Dur, pengusulan gelar Pahlawan untuk Presiden Keempat RI ini sudah diajukan cukup lama. Namun, dari enam gelar pahlawan yang diberikan Jokowi Presiden kemarin, nama Gus Dur tidak ada.
Salah satu pertimbangan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan tidak memasukkan nama Gus Dur (demikian juga nama Soeharto) mendapat gelar pahlawan karena tokoh Nahdlatul Ulama itu belum lama meninggal.
Khofifah mengatakan, di masa penjajahan Jawa Timur menjadi area penentu pergerakan untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankannya. Semangat pejuang di Jawa Timur, terutama di Surabaya kata dia sangat luar biasa.
“Terutama di Suroboyo. Kita bisa lihat ini, foto-foto para pahlawan. Dari Blitar ada, Pasuruan ada, Jombang ada, Malang ada, Suroboyo lebih banyak. Yang agak surprise itu dari Sampang, Halim Perdanakusuma,” katanya.(den/dwi)