Sabtu, 23 November 2024

Ketum PBNU Berharap Konflik Uighur Diselesaikan dengan Perundingan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU memberikan pernyataan usai menemui Jusuf Kalla Wakil Presiden di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (10/1/2019). Foto: Antara

Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap konflik antara Pemerintah China dengan kelompok Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang dapat diselesaikan dengan perundingan.

“Kami berharap bisa diselesaikan dengan dialog, seperti dulu Pak JK (Jusuf Kalla) berhasil melakukan mediasi Aceh, Poso. Pak JK berpengalaman,” kata Said Aqil usai menemui Wapres JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Said mengatakan, konflik yang menimpa kaum Muslim Uighur perlu diselidiki lebih lanjut dengan mendengarkan penjelasan terbaru dari pihak perwakilan Pemerintah China di Indonesia.

Oleh karena itu, Xiao Qian Duta Besar China untuk Indonesia akan kembali mengunjungi PBNU untuk membicarakan perkembangan konflik Muslim Uighur di negeri tirai bambu itu.

“Dubes China akan datang ke Kantor NU, menjelaskan tentang keadaan di sana. Saya cocok dengan Pak JK, kalau isunya karena agama saya protes keras, tapi kalau separatisme politik itu urusan dalam negeri mereka,” kata Said dilansir Antara.

Sebelumnya, PBNU telah menerima Dubes Xiao Qian pada 24 Desember 2018 lalu untuk membahas mengenai persoalan Muslim Uighur. Dubes Qian saat itu mengatakan, persoalan di Xinjiang merupakan tindakan separatisme: ada sekelompok orang ingin membuat Xinjiang berpisah dengan China dengan cara kekerasan dan terorisme.

Qian mengatakan, untuk menghadapi kelompok separatis itu, China mengambil beberapa langkah kebijakan, antara lain dengan mengadakan program pendidikan vokasi.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs