Rencana pembangunan kereta gantung di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) sudah ada sejak 2016 lalu.
Sinarto Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur menjelaskan, sejak 2016 kawasan TNBTS masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Turut masuk bagian KSPN yang dikembangkan Kementerian Pariwisata saat itu Pegunungan Ijen dan Baluran di Banyuwangi.
“Nah, rencana pembangunan kereta gantung di Bromo saat itu juga sudah ada. Termasuk kereta gantung di Kawah Ijen,” kata Sinarto kepada suarasurabaya.net Senin (22/7/2019).
Namun, Sinarto sendiri sampai sekarang belum memahami, bagaimana konsep kereta gantung di Bromo, apakah menjadi bagian atraksi atau sebagai akses bagi wisatawan.
“Kalau 2016 lalu, konsepnya sepertinya untuk atraksi. Cuman, biasanya, untuk proyek lama seperti ini akan ada kajian baru,” ujarnya.
Berdasarkan kajian yang ada, kondisi alam Bromo kurang ramah untuk alat seperti kereta gantung. Berbeda dengan di Kawah Ijen.
Alasannya, di Bromo asap belerangnya cukup berbahaya bagi peralatan logam. Sementara di Ijen justru lebih ramah terhadap peralatan seperti itu.
“Kami komunikasi dengan Pemerintah Pusat dan Bappeda Provinsi lagi. Kami perlu tahu konsepnya bagaimana. Kalau itu untuk atraksi, kami akan teman dengan potensi-potensi atraksi yang bisa dilewati,” katanya.
Sinarto mengaku sudah meminta Dinas Pariwisata Probolinggo untuk menginventarisasi atraksi berbasis budaya yang ada di Bromo-Tengger-Semeru.
Perlu diketahui, rencana pembangunan kereta gantung itu, menurut Khofifah Gubernur Jawa Timur menjadi bagian dari pengembangan TNBTS dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Khofifah, beberapa waktu lalu mengatakan, cable car menjadi salah satu proyek utama yang dia usulkan untuk mempercepat pembangunan TNBTS.
TNBTS saat itu diproyeksi menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang akan dikembangkan menjadi 10 Bali baru.
Untuk mengelola KSPN Bromo-Tengger-Semeru, akan dibentuk Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Bromo-Tengger-Semeru.
Tapi sampai sekarang Peraturan Presiden tentang BOP Bromo-Tengger-Semeru ini belum disahkan. Ini dibenarkan Sinarto Kadis Pariwisata.(den/iss/ipg)