Meski angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 66 persen dibanding tahun lalu, bukan berarti arus mudik dan arus balik kali ini tidak menyisakan permasalahan lain.
Raden Bagus Fattah Jasin Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur kepada Radio Suara Surabaya, Senin (10/6/2019) mengatakan, permasalahan yang muncul pada arus lebaran tahun ini adalah penumpukan kendaraan di hampir semua exit tol di Jawa Timur.
Tol masuk Kejapanan yang mulai dipadati para pemudik. Foto: Pietro Harmonian via e100
“Exit tol hampir semua (mengalami kemacetan, red), termasuk exit tol Madiun dan Mengkreng yang berkepanjangan, yang tidak kita perkirakan. Seperti exit tol Probolinggo hari-hari biasa santai, tapi kemarin kita lihat banyak antrean di exit-exit,” kata Fattah Jasin.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dengan pengelola jalan tol, agar nantinya dapat disiasati dengan mengadakan rekayasa lalu lintas.
“Di Madiun jelang masuk tol misalnya, ada perempatan yang mungkin bisa disiasati dengan rekayasa lalu lintas. Barangkali agar tidak terlalu lama, agar antrian tidak terlalu panjang. Antara exit tol mau masuk kota itu kan sangat pendek jaraknya dengan perempatan,” ujarnya.
Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa jumlah kendaraan yang masuk Jawa Timur tahun ini memang lebih besar, yakni berjumlah 3,4 juta. Sedangkan jumlah kendaraan yang keluar Jawa Timur mencapai 3,4 juta. Jumlah ini tentu juga menjadi faktor penyebab adanya kepadatan hampir di semua wilayah di Jawa Timur.
Selain itu, salah satu fokus perhatiannya adalah titik-titik daerah pariwisata, yang juga membuat kepadatan meningkat dan perlu diwaspadai untuk evaluasi mudik 2020.
“Saya kira termasuk kita harus mempertimbangkan wilayah-wilayah pariwisata seperti Telaga Sarangan di Magetan. Itu kan harus lewat Madiun semua, jadi harus mempertimbangkan adanya exit yang langsung ke Magetan, agar langsung terurai,” ujarnya.
Namun disisi lain, Fattah Jasin mengapresiasi mudik kali ini yang dia anggap lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kemacetan yang menjadi ciri khas setiap tahun saat mudik, banyak berkurang karena adanya infrastruktur alternatif seperti jalan tol.
“Tahun ini secara umum kita kehilangan momentum. Ciri khas mudik kan macet, tapi ini tidak banyak kami temukan. Pemerintah mendukung pembangunan infrastruktur sedemikian rupa akhirnya kita lihat H-2 semuanya terpantau lancar. Sepertinya 2019 ini lebih dari 2018,” tambahnya.(tin/ipg)