Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi atensi atau fokus bagi jajarannya untuk keamanan tahun 2020. Salah satunya kejahatan siber.
Menurutnya, saat ini kejahatan konvensional mulai beralih ke kejahatan siber. Sebab dari pengamatan dari tahun ke tahun, kejahatan siber ini terus menunjukkan peningkatan dan mengikuti kasus kriminal lainnya.
Dari sekian banyak tindak pidana yang ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim berhasil menuntaskan perkara yang signifikan. Dimana tahun 2019 ini dapat menyelesaikan 32 kasus siber.
“Yang jelas kejahatan siber akan lebih meningkat. Kalau melihat ini narkoba juga jelas dan kejahatan-kejahatan curat, curanmor ini juga akan mendominasi. Tapi yang mungkin lebih besar ini adalah siber. Karena ini mulai nampak terus meningkat,” kata Luki, Senin (23/12/2019).
Salah satu kasus yang menonjol yaitu, pengungkapan kasus pembobolan kartu kredit lintas negara mencakup korban dari Eropa, Amerika dan Asia. Dengan modus spaming dan skiming. Pelakunya berjumlah 18 orang remaja, yang usianya mulai 18-20 tahun dan lulusan SMK.
Luki melihat, 18 remaja itu memiliki keahlian khusus yang tidak semua orang bisa. Namun sangat disayangkan, kalau digunakan untuk hal negatif. Untuk itu, pihaknya berencana akan merekrut mereka untuk menangkis kejahatan siber di era digital seperti sekarang.
“Ini orang-orang pinter kenapa kok bisa melakukan seperti ini. Kita arahkan yang benar, kita kasih ruang, dilibatkan sebagai barrier dari pihak-pihak yang berusaha membobol,” kata Luki.
Untuk mengantisipasi kejahatan siber itu, Luki mengaku sudah beberapa kali melakukan sosialisasi di sekolah dasar. Karena saat melakukan patroli siber, Luki mendapati banyak anak-anak yang aktif di media sosial.
Tidak sedikit, mereka melakukan hal yang dianggap menyimpang dan melanggar UU ITE. Untuk itu, dia berpesan kepada guru-guru, untuk ikut mengingatkan muridnya agar tidak melakukan perbuatan menyimpang di dunia maya.
“Ada banyak sekali. Kalau kita mau ungkap saat patroli di dunia maya, banyak anak-anak kecil yang yang tidak paham. Setelah kami datangi, ternyata masih umur 10 tahun. Dari sinilah kami selalu menyampaikan kepada guru-guru untuk ikut membantu,” ujar Luki.
Selain kejahatan siber, antisipasi ancaman keamanan tahun 2020 Polda Jatim juga fokus pada kejahatan transnasional. Seperti peredaran narkoba dari luar negeri. Kemudian tindak kejahatan lainnya, juga tetap akan menjadi atensi pihaknya.
Serta fokus pengamanan dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020. Di mana terdapat 19 kota/kabupaten di Jatim, yang melaksanakan Pilkada. (ang/iss/ipg)