Over kapasitas pada saluran pembuangan kali Buntung menyebabkan banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Sidoarjo sejak Minggu (20/1/2019) sore.
Sunarti Setya Singsih Plt Kepala Dinas PU Sidoarjo mengatakan, sejak Minggu sore hujan dengan intensitas lebat terjadi di Sidoarjo. Ditambah dengan terjadinya fenomena puncak pasang surut maksimum air laut.
“Jadi curah hujan tinggi ditambah pasang surut maksimum air laut atau rob ini sehingga semua air larinya ke Kali Buntung. Dan Kali Buntung ini akhirnya tidak mampu mengalirkan air ke laut dengan lancar sehingga timbulah genangan. Sementara BMKG, sudah menginformasikan pasang surut maksimum air laut ini terjadi 17-25 Januari,” kata Naning sapaan akrab Sunarti Setya Ningsih.
Naning mengaku, pihaknya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengatasi genangan banjir ini. Kata Naning, pihaknya sudah mengoperasionalkan dam dengan maksimal.
“Air untuk irigasi juga tidak kami berikan atau ada di posisi nol sehingga tidak ada buangan air dari sawah ke Kali Buntung. Sebanyak 30 pompa yang tersebar di seluruh wilayah Sidoarjo juga sudah kami maksimalkan,” ujar Naning pada Radio Suara Surabaya.
Saluran mangetan di perempatan Gedangan terpantau penuh dengan sampah. Foto: Sunarti Setya Singsih Plt Kepala Dinas PU Sidoarjo via whatsapp SS
Namun, kata dia, upaya tersebut tidak cukup karena harus ada upaya tambahan dari seluruh warga Sidoarjo. “Karena kami pantau di Kali Buntung juga masih banyak sampah yang bisa menyumbat dan menghalangi aliran air sampai ke laut.
“Jadi kami harusnya juga mengedukasi warga untuk tidak membuang sampai sembarangan terutama di sungai,” katanya.
Naning menambahkan, genangan terparah terjadi di Raya Juanda sisi selatan. Kemudian di wilayah Tropodo, Waru dam Kepuh kiriman. “Tapi untuk updatenya pagi ini untuk genangan di sisi selatan Raya Juanda sudah mulai surut. Genangan sisi terdalam terpantau tinggal 15 cm,” tambahnya. (dwi/rst)