Sabtu, 30 November 2024

KPK Panggil Presdir BCA Finance sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Foto: dok suarasurabaya.net

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/11/2019), memanggil Roni Haslim Presiden Direktur BCA Finance sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau (RTH) di Pemerintah Kota Bandung.

Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK mengatakan, Roni akan dimintai keterangannya dalam proses penyidikan tersangka atas nama Tomtom Dabbul Qomar mantan Anggota DPRD Kota Bandung.

“Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka TDQ. KPK berharap saksi kooperatif dan memenuhi panggilan,” ujarnya di Kantor KPK, Jakarta Selatan.

Terkait kasus itu, Penyidik KPK juga memanggil Hermanto Collection Division Head PT Mistsui Leasing Capital Indonesia, sebagai saksi untuk tersangka Tomtom.

Lebih lanjut, Febri menyebut, KPK sedang mendalami keterangan sejumlah saksi dan memeriksa bukti-bukti yang sudah dimiliki.

Selain itu, KPK juga memeriksa lokasi bersama BPK RI terhadap RTH di Kota Bandung, terkait dengan dugaan korupsi yang melibatkan anggota dewan Kota Bandung.

Sebelumnya, KPK menetapkan tiga orang tersangka, yaitu Hery Nurhayat mantan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PKAD) Kota Bandung, Tomtom Dabbul Qomar dan Kadar Slamet mantan Anggota DPRD Kota Bandung.

KPK menduga, alokasi anggaran pengadaan sebanyak Rp123,9 miliar, antara lain untuk belanja modal tanah dan belanja penunjang untuk 6 ruang terbuka hijau.

Di antaranya, untuk RTH Mandalajati senilai Rp33,455 miliar dan RTH Cibiru dengan anggaran senilai Rp80,7 miliar.

Tomtom dan Kadar disinyalir menyalahgunakan kewenangan untuk meminta penambahan anggaran. Selain itu, keduanya berperan sebagai makelar pembebasan lahan.

Sementara, Hery diduga menyalahgunakan kewenangan dengan mencairkan anggaran yang tidak sesuai dengan dokumen pembelian. Dia juga mengetahui pembayaran lahan melalui makelar, bukan kepada pemiliknya langsung. (rid/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 30 November 2024
27o
Kurs