Joko Widodo Presiden memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2019).
Tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2019 adalah: Kita Indonesia, Kita Pancasila.
Pantauan suarasurabaya.net dari pukul 06.30 WIB, hadir sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, Menteri Kabinet Kerja, perwakilan TNI/Polri, aparatur sipil negara, perwakilan keluarga proklamator dan pendiri bangsa, serta perwakilan tokoh agama dan masyarakat.
Hadir juga sebagai tamu kehormatan Try Sutrisno dan Boediono mantan Wakil Presiden, serta Megawati Soekarnoputri Presiden RI kelima.
Seperti tahun lalu, para tamu undangan dan peserta upacara yang hadir memakai pakaian tradisional dari berbagai daerah, untuk memperlihatkan keberagaman Indonesia.
Upacara dimulai pukul 07.45 WIB, diawali parade pasukan TNI/Polri berseragam dinas dan masyarakat yang memakai pakaian tradisional, beriringan memasuki lapangan upacara.
Bertindak sebagai Komandan Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2019 adalah Kombes (pol) Indra Darmawan.
Jokowi Presiden memasuki tempat upacara pukul 07.55 WIB. Pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, Presiden memakai baju adat khas Jawa Tengah.
Presiden lalu memimpin kegiatan mengeheningkan cipta untuk mengenang jasa besar para pahlawan.
Kemudian, pembacaan Pancasila oleh Zulkifli Hasan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan disambung pembacaan Pembukaan UUD NRI 1945 oleh Bambang Soesatyo Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam amanatnya, presiden mengajak seluruh Rakyat Indonesia meneguhkan komitmen mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, seperti saling toleran, rukun, dan gotong royong.
Selain itu, Jokowi mengingatkan pentingnya pemahaman Pancasila untuk melawan faham/ideologi terorisme dan separatisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Seluruh Rakyat Indonesia yang saya banggakan. Marilah kita jadikan momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni untuk meneguhkan komitmen mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, saling toleran, hidup rukun, gotong royong, serta melawan faham anti Pancasila yang bisa memecah persatuan Indonesia,” kata Presiden di Gedung Pancasila, Sabtu (1/6/2019).
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, dan proses akhir rangkaian Pemilu serentak memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD dan DPRD periode 2019-2024.
Sejalan dengan semangat Bulan Suci Ramadhan dan demokrasi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengungkapkan ada tiga poin yang ingin dicapai lewat peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini.
Pertama, mengenang dan merefleksikan momentum sejarah keberhasilan para pendiri bangsa dalam meramu nilai-nilai tradisional menjadi dasar negara, sehingga keberagaman yang ada bisa bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, untuk memperkuat kebersamaan dan harapan membangun peradaban bangsa dan negara yang lebih baik.
Ketiga, supaya proses demokrasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang mengedepankan musyawarah untuk mufakat, serta berpedoman pada peraturan yang berlaku. (rid/tin/ipg)