Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Eko Yuswanto (32) korban pembunuhan di Dawarblandong tiba di rumah duka Dusun Temenggungan, RT 2 RW 5, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Jenazah Eko ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di ladang jagung Dawarblandong.
Pantauan Fuad reporter Radio Maja Mojokerto, jenazah dibawa dengan menggunakan mobil ambulan milik RS Bhayangkara Polda Jatim dan langsung disambut Isak tangis keluarga. Bahkan salah satu keluarga ada yang tak sadarkan diri saat melihat peti jenazah berwarna coklat dikeluarkan dari dalam mobil jenazah.
Saat jenazah Eko Yuswanto (32) disemayamkan di rumah duka, satu persatu keluarga korban bergiliran mencium peti jenazah.
“Emoh, aku pengen ndilok wajah e bapak. (Saya tidak mau, saya hanya ingin melihat wajah bapak, red),” kata Meisya Dwi Ambar Sari (7) salah satu anak Eko yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
Meski berusaha dibujuk oleh keluarga agar anak korban bisa memeluk dan mencium peti jenazah sebagai ucapan terakhir, ia pun menalak. Ia hanya ingin membuka peti dan melihat wajah sang ayah untuk yang terakhir kali.
Berselang 5 menit kemudian, ia pun memilih pindah dari ruang tamu karena tak diperbolehkan melihat wajah sang ayah meski beberapa keluarga mencoba membujuk.
“Ayo nak, ini yang terakhir bisa mencium dan memeluk bapak,” ucap salah seorang keluarga sembari membujuk anak korban.
Sebelumnya, Laili Fitria Istri korban mengaku akan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian atas kasus pembunuhan yang menimpa suaminya. Dan ia berharap agar kedua terduga pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.
Diketahui, Eko Yuswanto (32) yang merupakan seorang pengusaha rongsokan meninggal dunia karena dibunuh dua orang. Yakni Dantok Narianto alias Yanto (36) sebagai pemegang sekaligus pembungkus sedangkan P atau Priono (38) warga Dusun Temenggungan, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto sebagai eksekutor utama.
Setelah dibunuh oleh dua pelaku, Eko ditemukan oleh warga dalam kondisi hangus terbakar di ladang jagung Desa Gunung Sari, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. (fad/dwi)