Sebagian besar wilayah Jawa Timur akan memasuki musim kemarau pada awal April 2019. Namun ada juga yang saat ini masih masuk masa transisi atau masa peralihan musim dari hujan ke kemarau.
Teguh Tri Susanto Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda mengatakan, awal musim kemarau pada bulan awal April akan banyak terjadi di wilayah Jawa Timur bagian utara, barat dan tengah.
“Sedangkan untuk daerah tapal kuda seperti Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang awal kemaraunya bisa mundur 1 dasarian dari awal April itu,” kata Teguh saat dihubungi suarasurabaya.net.
Memasuki masa peralihan musim, lanjut dia, tidak seperti musim normal seperti biasanya.
“Namanya fenomena cuaca ini ada angin sebagai alat penggeraknya maka angin cenderung jadi variabel yang berubah-ubah. Kondisi atmosfer menjadi tidak stabil dan ini yang memicu kondisi cuaca ekstrim pada masa peralihan musim,” ujar dia.
Misalnya saja, akan terjadi hujan deras sesaat, angin kencang sesaat, puting beliung atau hembusan angin kencang.
“Tapi ini sifatnya periodik dan tidak terus-menerus terjadi. Potensi-potensi cuaca ekstrim seperti ini memang akan terjadi di awal-awal masa transisi. Jadi harus tetap antisipasi kondisi cuaca,” tambahnya. (dwi/ipg)