Minggu, 19 Januari 2025

Jatim Dapat Penghargaan Terbaik Sebagai Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat menerima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan oleh Wiranto Menko Polhukam, sebagai Tim terpadu terbaik dalam penanganan konflik sosial tahun 2018 di hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Propinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Tim terpadu terbaik dalam penanganan konflik sosial tahun 2018.

Hadir dalam acara ini Wiranto Menko Polhukam, Tjahjo Kumolo Mendagri, beberapa pejabat Polri dan beberapa Kepala Daerah.

Ada lima propinsi yang mendapat penghargaan terbaik, masing-masing Jawa Timur, DI Yogyakarta, Maluku Utara, Lampung dan Aceh.

Sedangkan tim terpadu penanganan konflik tingkat kabupaten tahun 2018 yang diusulkan oleh Provinsi terbaik masing-masing kabupaten Lamongan, Gunung Kidul, Tidore, Lampung Selatan, dan kota Banda Aceh.

Meskipun penghargaan berasal dari Kemendagri, tetapi penyerahan dilakukan oleh Wiranto Menko Polhukam.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur setelah menerima penghargaan, mendapat kesempatan menyampaikan paparan bagaimana Jawa Timur mengatasi berbagai konflik sosial.

Diantara konflik yang dihadapi Jawa Timur, seperti disampaikan Khofifah adalah bagaimana menangani suporter Persebaya dan Arema. Selain itu juga pada saat May Day atau hari buruh.

“Pada waktu Persebaya dan Arema bertemu di final, maka dengan melibatkan Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya, diputuskan untuk diadakan laga tandang dan kandang. Ketika di kandang hanya suporter tuan rumah yang boleh melihat. Jadi tidak ada dua suporter dalam satu pertandingan. Inilah yang bisa mengantisipasi terjadinya gesekan, karena kedua tim sama-sama bagus,” ujar Khofifah di hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

Intinya, kata dia, dalam mengantisipasi konflik perlu adanya partner yang kuat dan hubungan yang baik.

“Berkali-kali saya sampaikan strong partnership dan harmonius partnership. Sehingga penghargaan juga diberikan kepada Kapolda, Pangdam, Kabinda, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat dan elemen strategis masyarakat,” kata Gubernur Jatim.

Jadi, menurut Khofifah, penghargaan ini adalah untuk seluruh masyarakat Jawa Timur yang terus berikhtiar menjaga bagaimana Jawa Timur damai, aman dan kondusif.

Menghadapi 22 Mei 2019 saat pengumuman hasil Pilpres oleh KPU, Khofifah mengatakan kalau Jawa Timur sudah selesai dua hari lalu.

“Insya Allah proses penghitungan yang terkait dengan perolehan Pemilu di Jatim sudah selesai, mudah-mudahan masyarakat juga bisa menghargai proses demokrasi,” pungkas Khofifah.(faz/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
28o
Kurs