Keamanan pejabat negara menjadi sorotan pascaterjadinya aksi penusukan terhadap Wiranto Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Kamis (10/10/2019) di daerah Pandeglang, Banten.
Insiden itu terjadi di area terbuka, waktu Menkopolhukam turun dari mobil. Di sekitar lokasi, ada banyak warga masyarakat yang berkerumun ingin melihat pejabat negara.
Sekarang, perhatian tertuju pada Joko Widodo Presiden yang punya kebiasaan menyapa masyarakat langsung di berbagai lokasi.
Bahkan, Jokowi juga sering memberikan kesempatan warga yang mengajaknya foto bersama dengan kamera ponsel.
Di tengah kekhawatiran akan ancaman aksi teror, Jokowi Presiden mengaku tidak akan menghentikan kebiasaannya bertemu masyarakat dan berswafoto.
Mantan Wali Kota Solo itu percaya, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akan meningkatkan kewaspadaan dalam melaksanakan tugasnya.
“Selfie (swafoto) aja nggak apa-apa. Saya biasa saja, seperti biasa. Yang jelas pengamanan Paspampres lebih waspada dan ditingkatkan,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam berbagai situasi di lapangan.
Supaya insiden penyerangan kepada pejabat negara tidak terulang, Jokowi bilang sudah memerintahkan Kapolri untuk menambah personel pengamanan.
Seperti diketahui, Wiranto Menko Polhukam, sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (10/10/2019), menjadi korban penusukan.
Aksi teror itu terjadi di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, beberapa saat Wiranto turun dari mobil, untuk naik helikopter kembali ke Jakarta.
Akibatnya, bagian perut Wiranto mengalami luka serius, sehingga mantan Panglima ABRI itu harus mendapatkan perawatan medis.
Dua orang terduga pelaku langsung dibekuk aparat keamanan, berikut barang bukti benda tajam yang digunakan dalam aksinya. (rid/dwi)