Jumat, 22 November 2024

Istri dan Dua Anak Korban Pembunuhan di Mojokerto Jalani Tes DNA

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Hari ini, Selasa (14/5/2019), istri dan kedua anak korban pembunuhan dan pembakaran di Dawarblandong mendatangi RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani tes DNA. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Proses identifikasi terhadap jenazah Eko Yuswanto (32) warga Dusun Temenggungan, Mojokerto, yang ditemukan tewas terbakar di tengah sawah, terus dilakukan. Hari ini, Selasa (14/5/2019), istri dan kedua anak korban mendatangi RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani tes DNA.

Dari pantauan suarasurabaya.net, keluarga korban tampak didampingi oleh beberapa perangkat desa. Bersama kedua putrinya, Laili Fitria (28) menunggu di depan Kamar Jenazah. Kepada awak media, Laili enggan memberikan statement apapun. Sebab, yang bersangkutan masih berduka dan mengaku shock suaminya tewas karena dibunuh.

“Maaf ya, saya belum bisa berbicara apapun. Masih berduka, mohon dimengerti,” kata dia.

Di kesempatan yang sama, Ali Mustafa Kepala Dusun Temenggungan Kecamatan Trowulan mengatakan, korban adalah pengusaha rongsokan. Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat berpamitan untuk membeli rongsokan, Minggu (12/5/2019) pagi.

Korban tidak diketahui keberadaannya sejak Minggu sore hingga malam hari. Berkali-kali sang istri menelpon korban, namun tidak ada jawaban sama sekali. Hingga akhirnya pada Senin (13/5/2019) pagi, sesosok mayat terbakar ditemukan di tengah sawah. Hasil identifikasi polisi menyebutkan, bahwa mayat itu adalah Eko Yuswanto.

“Siang bisa nyambung cuma bentar. Tapi sore sampai malam itu ditelpon gak ngangkat juga. Tau-tau ada kabar berita yang mayat itu,” kata dia.

Hingga saat ini, pihak keluarga korban masih berada di RS Bhayangkara untuk melakukan tes DNA. Kendati demikian, Ali mengungkapkan bahwa Eko merupakan sosok yang baik dan akrab dengan warganya.

“Kalau korban itu baik, orangnya supel dan akrab dengan teman juga untuk gotong royong juga bisa. Sama kerja bakti sama teman-teman gitu,” kata dia.

Sementara itu, Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, tes DNA ini dilakukan untuk identifikasi lanjutan. Terutama mencocokkan hasil forensik yang ditemukan kepolisian.

“Hari ini kita bawa 2 orang, anak dan istri untuk diambil DNAnya. DNA diperlukan untuk mencocokan identifikasi lanjutan. Khususnya untuk mencocokkan atau akuratkan dari hasil yang ditemukan,” kata dia. (ang/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs