Jumat, 22 November 2024

Ibu dari Bayi Hydrocephalus Berterimakasih Pada Pendengar SS dan Netter e100

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dina Oktavia (21), ibu Muhammad Pandhu Firmansyah menyalami Isa Anshori penyiar Radio Suara Surabaya saat mengunjungi ruang siaran radio, Selasa (3/12/2019). Ia datang ditemani Titin Sri Pujiastuti ibu Dina dan Daniel Lukas Rorong dari Komunitas Tolong Menolong. Foto: Purnama suarasurabaya.net

Dina Oktavia (21), ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah, bayi lima bulan yang mengidap Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel) mengucapkan terima kasih kepada pendengar Radio Suara Surabaya, netter e100, dan seluruh warga Surabaya yang telah memberikannya dukungan baik doa, moril hingga donasi kepada ia dan anaknya.

“Khususnya untuk Suara Surabaya, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas pemberitaan yang sudah beredar, karena dampaknya sangat luar biasa positif untuk saya dan anak saya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak dan ibu semuanya,” kata Dina dalam siaran Radio Suara Surabaya, Selasa (3/12/2019).


Dina Oktavia, ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah bayi yang mengidap Hydrocephalus. Foto: Purnama suarasurabaya.net

Berkat viralnya pemberitaan tersebut, lanjut Dina, ia dan anaknya mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Mulai dari donatur, masyarakat baik dari dalam maupun luar Surabaya, Pemkot Surabaya hingga Pemprov Jatim.

Ia mengabarkan, pagi hari ini sekitar pukul 10.00 WIB, ia dan keluarga sudah dapat menempati rumah susun (rusun) Gunungsari, Surabaya bersama ibu dan kakak laki-lakinya. Bantuan rusun ini ia dapat dari Dinas Sosial Pemprov Jatim.

Perpindahan ini dikarenakan kondisi tempat tinggal Dina dan anaknya yang berada di Jojoran Stal, sudah tidak lagi layak dihuni.

Sedangkan dari pihak Pemkot Surabaya, ia mendapatkan bantuan pengobatan melalui BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran), tali asih dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) dan lainnya.

“Dari Pemkot banyak yang membantu dari pengurusan KK (Kartu Keluarga), akte kelahiran anak saya, tiap bulannya dikirimi susu formula. Dari masyarakat yang perorangan juga ada,” kata Dina.

Awalnya, Dina tidak mengetahui bahwa cerita tentang kesulitan yang ia hadapi dimuat di website suarasurabaya.net, yang dikemudian viral setelah dibagikan di akun facebook e100.

Ia mengetahui hal tersebut dari warga yang berbondong-bondong datang ke rumahnya. Lalu sebagian besar dari mereka mengatakan mengetahui kondisi Dina dari facebook e100.

“Awalnya tidak (tahu), karena ada teman-teman saya datang ke rumah, mereka bilang ‘aku tahunya di e100’ ‘oh iya ta?’ Baru itu saya lihat (e100). Ternyata banyak sekali yang dukung saya dan anak saya,” katanya.


(Dari kiri) Daniel Lukas Rorong dari Komunitas Tolong Menolong, Isa Anshori penyiar Radio Suara Surabaya, Titin Sri Pujiastuti ibu Dina, Dina Oktavia ibu dari bayi Pandhu dan Eddy Prastyo Manajer New Media Suara Surabaya. Foto: Purnama suarasurabaya.net

Daniel Lukas Rorong, Relawan Pendamping dari Komunitas Tolong Menolong, orang yang pertama kali menemukan kasus Dina dan ikut membantu mencarikan bantuan, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan masyarakat Surabaya.

“Yang penting, sekarang Bu Dina sudah tidak sendiri lagi. Warga Surabaya ternyata punya kepedulian yang luar biasa,” kata Daniel.

Sekitar satu minggu yang lalu, Pandhu telah menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan di otak. Tim bedah plastik dari RSUD Dr Soetomo akan melakukan operasi lanjutan untuk tahapan rekonstruksi fisik. Operasi tersebut akan dilakukan sekitar dua sampai tiga bulan ke depan.(tin/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs