Sabtu, 23 November 2024

ITS Surabaya Berangkatkan KKN Tematik, Asah Kepekaan Sosial

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sebagian peserta KKN Tematik dilepas keberangkatannya oleh Rektor ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berangkatan mahasiswanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, agar mahasiswa ITS dapat menerapkan ilmu yang mereka pelajari saat di bangku perkuliahan terhadap masyarakat, Senin (22/4/2019), di lapangan upacara ITS.

Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng., Rektor ITS menyampaikan KKN tematik ini melatih kemampuan mahasiswa ITS untuk bisa bersinergi dalam kelompok, serta mengasah kepekaan sosial mahasiswa terhadap masyarakat.

“Selama pelaksanaan KKN nanti, kalian para mahasiswa akan membawa nama ITS, jadi manfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat,” terang guru besar Teknik Elketro ini dalam arahan pelepasannya.

Ashari juga menjelaskan bahwa sejak pembentukan kembali kurikulum KKN pada 2018 lalu, capaian pembelajaran yang ditekankan bagi mahasiswa lebih mengarah pada capacity building.

Arahan ini bertujuan agar mahasiswa bisa membantu meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang dituju nantinya. Misalnya, ITS membantu kegiatan belajar siswa sekolah dasar melalui pembuatan aplikasi-aplikasi. Kalau KKN sebelumnya lebih ditekankan pada pembangunan fisik.

“Tunjukkan bahwa anda adalah mahasiswa terbaik ITS,” tambah Rektor yang akrab disapa Ashari ini menyemangati.

Sementara itu, Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, menjelaskan, KKN tematik ini terdapat pada mata kuliah Wawasan dan Aplikasi Teknologi. Saat ini, mata kuliah tersebut diikuti oleh mahasiswa jenjang S1, D3, dan D4 sebanyak 745 mahasiswa yang terbagi dalam 90 kelompok.

Setiap kelompok, menurut Heru, memiliki dosen pembimbing masing-masing. “Dosen-dosen tersebut sudah memiliki pengalaman di daerah yang ditargetkan pengembangannya,” kata Heru Setyawan.

Program KKN tematik sendiri, kata Heru, menuntut mahasiswa untuk menggali masalah dan potensi daerah, serta membuat dan merencanakan proyek yang akan dikembangkan pada masyarakat daerah tersebut.

Sehingga nantinya, riset data tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKN selama lima hingga tujuh hari di daerah-daerah lingkup Surabaya. “Jadi selama rentang waktu tersebut mahasiswa benar-benar fokus mengembangkan masyarakat, tidak meriset data lagi,” tambah Heru.

Heru berharap, KKN tematik ITS ini dapat dirasakan manfaatnya pada seluruh lapisan masyarakat. “Untuk Surabaya pada khususnya, serta Indonesia pada umumnya,” ujar Heru.

Ia juga berharap program-program solutif yang dibawa mahasiswa dapat meminimalisasi masalah yang terjadi pada daerah yang dituju.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs