Kenalkan Artificial Inteligence (AI) sebagai teknologi masa depan untuk generasi penerus bangsa sejak dini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berencana membangun laboratorium dan pusat belajar AI atau AI Learning & Innovation Center.
Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD Wakil Rektor IV ITS bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan Hubungan Internasional, menyampaikan bahwa pembelajaran AI kepada siswa hendaknya dilakukan melalui metode yang menarik.
“Dengan bermain, secara tidak langsung mereka dapat belajar juga,” kata Bambang.
Dengan mendirikan suatu laboratorium dan pusat belajar AI yang berfokus pada pendidikan siswa SD sampai SMA, Bambang berpendapat bahwa ilmu ini akan dapat membantu siswa ke depannya.
“Agar sudah mengenal dunia AI ini sebelum masuk kuliah, jadi saat kuliah nanti tidak kaget,” tambah dosen Departemen Teknik Mesin tersebut.
Rencana pendirian laboratorium dan pusat belajar AI di ITS tersebut sempat dicetuskan dalam Focused Group Discussion (FGD) bertemakan AI Learning and Practices, dibahas di Oakwood Hotel & Residence Surabaya.
Dalam forum diskusi ini dihadirkan para pakar dalam bidang kecerdasan buatan. Antara lain Dr Baiq Hana Susanti MSc Direktur AI Learning and Innovation Centre UMG IdeaLab Universitas Indonesia (UI), Prof Dr dr Budi Wiweko SpOG MPH Wakil Direktur bidang Pengembangan Bisnis dan Inovasi Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran UI, dan Hariadi ST MSc PhD pakar IT dari Departemen Teknik komputer ITS.
Saat ini telah berdiri Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI) di UI hasil kerja sama dengan UMG Idea Lab yang akan diresmikan pada Maret 2020 mendatang.
Dalam kesempatan diskusi itu, Baiq Hana menyampaikan bahwa ITS adalah destinasi berikutnya bagi pendirian AICI tersebut yang juga bekerja sama dengan UMG Idea Lab.
Bambang sendiri mengungkapkan bahwa tahun lalu UMG Idea Lab dan pihak ITS telah melakukan komunikasi terkait wacana pendirian AICI ini. Bahkan, pihak UMG Idea Lab sudah mengunjungi ITS dan melakukan beberapa survei fasilitas terkait.
“Kira-kira ruangan dan fasilitas seperti apa yang dibutuhkan, kita (ITS, red) sudah siap,” papar mantan Kepala Departemen Teknik Mesin ITS ini.
Namun untuk kepastian waktu realisasinya, ITS akan menunggu bagaimana respon dari implementasi AICI yang sedang berjalan terlebih dahulu. Jika didapat respon yang bagus, maka ITS dipastikan menjadi haluan laboratorium AI berikutnya untuk berdiri.
Atas pentingnya pembelajaran AI di masa depan, Bambang menganalisa bahwa ke depannya respon masyarakat terhadap adanya laboratorium dan pusat studi ini akan baik. Terlebih lagi, dengan tingginya kebutuhan masyarakat, maka dibutuhkan pusat studi di berbagai daerah pula.
“Diharapkan nantinya ITS dapat menjadi pusat rujukan pembelajaran AI di daerah Jawa Timur dan sekitarnya,” pungkas Bambang, Sabtu (7/12/2019).(tok)