Jalur Cangar di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang mengarah ke Kota Batu, ditutup. Penutupan ini merupakan imbas dari proses evakuasi pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi sejak Sabtu (19/10/19) malam.
Tak hanya itu, bahkan sejumlah tempat wisata yang berada di sepanjang jalan tersebut juga ditutup untuk sementara. Beberapa tempat wisata tersebut diantaranya Petung Sewu, air terjun Watu Lumpang dan air terjun Watu Ondo.
Penutupan wanawisata tersebut bertujuan untuk menghindari adanya susulan angin kencang yang mengakibatkan korban jiwa.
Berdasarkan laporan Fuad Radio Maja FM kepada suarasurabaya.net, hingga Senin (21/10/2019) siang, proses evakuasi pohon tumbang masih terus dilakukan.
“Kecepatan angin saat itu (Sabtu, 19/10/2019) cukup kencang mencapai 40-60 km/jam. Sehingga merobohkan puluhan pohon yang sudah lapuk,” ungkap Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.
Ia mengatakan, sebenarnya pihaknya telah melakukan mitigasi bencana sejak dua bulan lalu. Apalagi mengingat sepanjang jalan Cangar tersebut ada yang masuk wilayah hutan konservasi.
Sehingga dengan banyaknya pohon yang sudah rapuh dan memiliki kemiringan, jika angin kencang muncul kembali dikhawatirkan akan menimpa penguna jalan yang melintas.
“Kita belum menghitung berapa banyak pohon yang tumbang sejak Sabtu kemarin, yang jelas jumlahnya puluhan. Lha wong pada Minggu malam saja, ada susulan pohon yang roboh kurang lebih enam pohon,” tuturnya.
Menurut Zaini, saat ini yang menjadi titik fokus BPBD bersama dinas yang bersangkutan adalah segera melakukan evakuasi pohon agar segera dapat dilewati pengguna jalan.(tin/rst)