Komisaris Besar Polisi Sandi Nugroho mengakui, selama Ramadhan 1440 Hijriah yang sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan, hanya dalam hitungan jari dia berbuka bersama keluarga.
“Saya lebih banyak berbuka puasa bersama Anggota. Saat pengecekan begini, buka (puasa), gabung (anggota). Di kantor, buka, gabung. Kalau saya hitung, buka bareng keluarga baru tiga kali,” katanya kepada suarasurabaya.net di KPU Jatim, Rabu (22/5/2019).
Rabu sore tadi, Kapolrestabes Surabaya itu memimpin jalannya patroli gabungan terintegrasi bersama jajaran Korem, Marinir, dan Satpol-PP Kota Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya ekskalasi pergerakan massa pengunjuk rasa 22 Mei di wilayah Surabaya.
Otomatis, petang tadi, dia kembali tidak bisa berbuka puasa bersama istri dan lima orang putra-putrinya di rumah. Sebab itulah, untuk urusan makan sahur, dia berupaya selalu ada di rumah untuk keluarganya.
Baru sekali dia absen sahur bersama keluarganya. Yakni saat mengikuti gelar pengamanan dan penyekatan massa aksi 22 Mei di Tol Suramadu, beberapa hari lalu. Dia upayakan tidak absen sahur lagi demi menjaga keseimbangan.
“Untuk menjaga perimbangan antara kegiatan di kantor dan di rumah, supaya tidak ada “demo” dari anak-anak dan istri,” kata Perwira Menengah Polisi lulusan terbaik Akpol pada 1995 silam itu.
Tidak banyak yang tahu, Kombes Pol Sandi ternyata seorang vegetarian. Dia hanya memakan sayur dan maknanan olahan hasil tumbuhan dengan lauk seperti tempe, tahu, kerupuk, dan hanya memakan telur.
“Ya, menu itu yang selalu tersedia setiap kali berbuka atau sahur. Yang penting badan kita sehat perut kenyang,” ujar mantan Kapolrestabes Medan (2016) dan Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri itu.
Tips dari Sandi untuk tetap menjaga kesehatan selama puasa Ramadhan, seberapa padatpun kegiatan yang dia lakukan, dia selalu menjaga kuaitas istirahatnya. “Istirahat wajib. Tidak perlu banyak, yang penting kualitasnya.”(den/dwi/rst)