Jalan Yos Sudarso, Kota Surabaya, pada hari ini, Sabtu (31/8/2019), resmi ditutup total dalam rangka pengerjaan proyek alun-alun, tepatnya pembangunan basement di kawasan Balai Pemuda. Diperkirakan, penutupan jalan diberlakukan hingga 6 bulan ke depan hingga Februari 2020.
Untuk itu, AKP Muhammad Suud Kaurbinops Satlantas Polrestabes Surabaya kepada Radio Suara Surabaya mengimbau para pengendara agar menghindari kawasan tersebut mulai Sabtu ini.
“Hari ini sudah mulai ditutup, tapi pagi ini belum cuma yang jelas hari ini akan ada penutupan. Kalau bisa mulai dihindari dulu, karena ke depan akan ditutup total untuk (jalan) Yos Sudarso,” kata AKP Suud, Sabtu (31/8/2019).
Terkait penutupan jalan Yos Sudarso, Pemkot Surabaya bersama Dinas Perhubungan dan pihak-pihak terkait telah berkoordinasi untuk melakukan pengalihan arus selama pembangunan proyek.
Beberapa diantaranya yakni Jalan Simpang Dukuh yang terletak di sebelah SMA Trimurti Surabaya yang awalnya berlaku satu arah, sekarang berlaku menjadi dua arah. Sedangkan untuk Jalan Ketabang Kali dari yang mulanya untuk kendaraan yang mengarah dari Barat ke Timur, saat ini diberlakukan sebaliknya yaitu Timur ke Barat.
Dengan demikian, pengalihan arus untuk kendaraan yang mengarah ke Kantor Balai Kota dari arah utara menjadi Jalan Tunjungan – Jalan Kenari – Jalan Simpang Dukuh – Jalan Genteng Kali – Jalan Ngemplak – Jalan Walikota Mustajab.
Sedangkan untuk kendaraan ke Kantor Balai Kota melalui arah selatan menjadi Jalan Basuki Rahmat (lajur kanan) – Jalan Embong Wungu – Jalan Embong Tanjung – Jalan Kayoon – Jalan Pemuda – Jalan Plaza Boulevard – Jalan Ketabang Kali.
AKP Suud memperkirakan, pada awal penutupan akan berpotensi kepadatan di beberapa titik. Meski rambu-rambu telah terpasang, namun personil lalu lintas diterjunkan untuk ikut mengatur pengalihan arus di beberapa pos keamanan.
“Hari-hari pertama pasti ada potensi kepadatan, di Ngemplak misalnya. Tapi kita koordinasi dengan teman-teman Dishub, Satpol PP, akan ada pos baru di titik-titik yang diperkirakan akan ada kepadatan,” ujarnya.
Dalam proses pengerjakan proyek Alun-alun, terdapat 6 tempat usaha yang akan terdampak mulai dari perhotelan, kedai es krim, klinik hingga perbankan.
Iman Kristian Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya mengatakan, meski tidak memberikan kompensasi kepada unit usaha tersebut, namun pihaknya akan memberikan kemudahan dan alternatif solusi sesuai keinginan pemilik usaha.
“Keenam tempat usaha tersebut telah sepakat karena Jalan Yos Sudarso nantinya akan jadi magnet baru di Surabaya,” kata Iman.(tin/ipg)