Sabtu, 23 November 2024

Hafizah Ini akan Harumkan Nama Jatim di MTQ Internasional 2019 di Iran

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Hudiyono Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial saat menemui Ummu Habibah di Grahadi, Jumat (5/4/2019). Pemprov Jatim akan menanggung biaya keberangkatan ke Iran. Foto: Denza suarasurabaya.net

Setelah menjuarai salah satu cabang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2018 lalu, Ummu Habibah (27) hafizah asal Jombang, Jawa Timur, menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang MTQ internasional di Iran.

Habibah menjadi satu dari empat perwakilan Indonesia yang berupaya mengharumkan nama bangsa di ajang yang akan berlangsung selama seminggu di Iran pada 8-15 April ini. Dia terpilih mewakili Indonesia setelah lolos tes video call.

“Iya, lewat proses video call kemarin prosesnya. Ini sebenarnya proses setelah saya menjadi juara pertama MTQ Nasional kemarin (2018),” ujar Habibah ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jumat (5/4/2019) malam.

Habibah merupakan juara pertama Cabang Tafsir Bahasa Indonesia MTQ Nasional 2018 yang digelar di Medan, Sumatera Utara. Setelah menjuarai ajang itu, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) pusat mendorongnya ikut seleksi MTQ di Iran.


Ummu Habibah (27) (paling kiri) hafizah asal Jombang, Jawa Timur, menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang MTQ internasional di Iran. Foto: Denza suarasurabaya.net

Selain Habibah, ada tiga perwakilan lain yang akan mengikuti cabang berbeda. Seorang hafiz dari Jawa Barat untuk Cabang Tilawah Dewasa Putra, hafiz/hafizah Pelajar 30 Juz asal NTB, dan seorang hafiz/hafizah khusus Tilawah Anak dari Riau.

Habibah sendiri adalah santri Pondok Pesantren Wali Songo, Cukir, Kabupaten Jombang, yang akan mewakili Indonesia di Cabang Tilawah Dewasa Putri 30 Juz dengan usia maksimal 35 tahun.

Persiapan sudah dia lakukan. “Persiapannya, ya cuma melatih hafalan, melatih tilawah, dan memperlancar tafsir supaya bisa menang di sana,” kata Habibah sembari tertawa kecil.

Jumat petang kemarin, Ummu Habibah bertamu ke Gedung Negara Grahadi berharap bertemu Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Karena selain mewakili Indonesia, secara khusus dia mewakili Provinsi Jawa Timur.

Habibah bermaksud meminta dukungan, baik secara moral maupun materiil dari Gubernur. Sayangnya Khofifah tidak bisa secara langsung menemuinya karena ada kegiatan tertentu, sehingga harus diwakilkan.

Gubernur diwakili Hudiyono Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial. Setelah menemui Habibah dia menegaskan, Pemprov Jatim menyuport penuh moral maupun materiel Ummu Habibah yakni dengan menanggung biaya keberangkatan ke Iran.

“Semua biaya ditanggung Pemprov. Untuk berdua, ya, dengan pendampingnya. Nanti yang satu iri. Jadi, benar, ini termasuk dukungan Bu Gubernur karena ini termasuk ke dalam program Jatim Berkah,” ujarnya.

Menurutnya, perhatian Khofifah terhadap remaja maupun masyarakat Jawa Timur yang berprestasi sangat besar. Apalagi di bidang keagamaan. Sebab itulah, untuk Habibah, Pemprov Jatim juga telah memberikan bimbingan pelatihan.

“Pemprov all out mendukung, mendampingi. Sama beliau (menunjuk salah seorang pelatih) dibina sampai kalimat seraknya di mic itu didengar betul. Karena seleksinya ketat dengan teknologi informasi, kan?” kata Hudiyono.

Dia pun berharap Ummu Habibah berhasil menjadi juara dan menjadi inspirasi bagi hafiz-hafizah lain di Jawa Timur agar terus memperbaiki bacaan dan menghayati makna dari isi Alquran.

Hudiyono mengatakan, Ummu Habibah merupakan satu dari ribuan hafiz-hafizah yang telah terdata oleh Pemprov Jatim. Kurang lebih sudah ada 2.500-an hafiz-hafizah yang akan mendapatkan tunjangan Rp150 ribu per bulan.

“Kami menargetkan, tahun ini tunjangan untuk hafiz-hafizah sampai 4 ribu orang. Ya, nanti mereka akan melakui tes. Ini bentuk perhatian Pemprov untuk masyarakat,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs