Menghadapi potensi banjir saat musim penghujan di banyak daerah Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim memerintahkan Kapolres dan jajarannya untuk mencari tempat evakuasi bencana.
“Saya sudah perintahkan Kapolres, Kapolsek, untuk cari tempat dulu. Ini tiap tahun ada (bencana banjir, red). Kadang-kadang kita anggap remeh. Jemput bola, cari posisi, siapkan tenda-tenda, siapkan sekoci, kerjasama,” ujar Irjen Pol Luki.
Tak hanya itu, ia juga meminta para Kapolres untuk memetakan daerah-daerah di wilayah hukumnya yang rawan banjir. Hal ini agar posko-posko yang dibuat polisi bersama pemda setempat bisa tepat sasaran.
“Saya sudah perintahkan pada Kapolres untuk petakan dulu. Dimana (wilayah, red) rawan banjir. Disitulah kita sudah siapkan, cari ketinggian untuk bangun posko, cari tempat dengan Pemda, untuk membuat posko, tempat-tempat air bersih, tempat2 penampungan, dan WC. Penting sekali itu,” jelasnya.
Ia juga mengklaim, jajaran dibawahnya sudah berkoordinasi dengan pemda setempat dalam upaya antisipasi bencana di Jawa Timur. “Yang jelas, para Kapolres, sudah berkoordinasi dengan bupati dan walikota. Kami (Polda, red) sempat lemparkan dengan ibu gubernur untuk antisiasi banjir tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, meski setiap daerah tetap memiliki potensi banjir, beberapa daerah yang dekat dengan aliran sungai Bengawan Solo mendapatkan perhatian lebih dari polisi. Salah satunya seperti Bojonegoro dan Ngawi. (bas/tin/ipg)