Stasiun Gubeng Surabaya mulai dipadati pemudik pada Kamis (30/5/2019) atau H-6 lebaran sejak pukul 05.00 WIB. Peningkatan penumpang lebaran tahun 2019 ini mengalami kenaikan 4 persen dari tahun 2018 lalu.
Suprapto Manager Humas Daops 8 Surabaya mengatakan, lonjakan penumpang atau calon pemudik di Stasiun Gubeng sudah terlihat sejak Rabu (29/5/2019) kemarin.
Namun, kata dia, puncak arus mudik di Stasiun Gubeng diprediksi akan terjadi pada H-4 Lebaran atau 1 Juni 2019 mendatang.
“Tapi tahun ini agak kaget anomalinya. Karena paling banyak tiket dipesan pada hari kedua lebaran. Mungkin karena waktu libur yang pendek jadi hari pertama untuk halal bihalal dan hari kedua baru bepergian,” kata Suprapto pada Radio Suara Surabaya.
Suprapto menjelaskan, 80 persen penumpang yang menggunakan jasa kereta api untuk mudik kebanyakan tujuan Jakarta dan Bandung. Sedangkan untuk 20 persen penumpang wisatawan paling banyak kereta api tujuan Yogyakarta, Jember dan Banyuwangi.
“Tapi peningkatan ini sudah kita prediksi sebelumnya. Jadi kita siapkan 83 kereta api reguler dan 8 kereta api tambahan,” ujar dia.
Dengan peningkatan ini, tambah dia, pengamanan di Stasiun Gubeng juga ditingkatkan. KAI Daops 8 Surabaya menyiagakan 600 personel internal KAI dibantu 100 personel TNI/Polri dan 2 unit K9 yang siap mengamankan di stasiun maupun di dalam kereta saat perjalanana.
“Selain pengamanan, peningkatan pelayanan juga kita lakukan di stasiun maupun di dalam kereta. Ruang tunggu sudah direvitalisasi lebih luas, tempat duduk di ruang tunggu sudah 3 kali lipat, ada arena bermain anak-anak dan ada fasilitas lainnya,” katanya.
Sedangkan untuk fasilitas di dalam kereta, tambah Suprapto, telah dioperasionalkan gerbong baru di KA Mutiara Timur tujuan Banyuwangi, Mutiara Selatan tujuan Bandung dan Argo Anggrek tujuan Jakarta. (dwi/ipg)