Ambruknya atap SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (5/11/2019) pagi mengakibatkan dua orang meninggal. Salah satunya adalah Sefina Arsi Wijaya (19), yang sebelumnya dikabarkan adalah guru kelas V yang saat kejadian berada di dalam kelas.
Namun, Samsul Hadi Kepala BPBD Kota Pasuruan meluruskan, bahwa Sefina masih berstatus mahasiswi yang juga bertugas sebagai petugas perpustakaan di sekolah tersebut. Namun karena guru kelas V saat itu sedang sakit, maka korban menggantikan guru kelas V untuk sementara di dalam kelas tersebut.
“Ini saya mau ke rumah duka korban kedua, yang Sefina, yang petugas perpustakaan, bukan guru. Jadi itu guru kelas V pas sakit, akhirnya digantikan oleh petugas perpustakaan ini. Masih 19 tahun, masih kuliah juga,” kata Samsul Hadi kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (5/11/2019).
Hingga saat ini, BPBD Kota Pasuruan mencatat terdapat 12 siswa luka-luka baik luka ringan maupun luka berat. Sedangkan satu siswi bernama Irza Amira (8) siswa kelas 2B dan Sefina (19) petugas perpustakaan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan.
Semua korban luka-luka saat ini dibawa ke RSUD dr. R Soedarsono untuk mendapat perawatan. Pemkot Pasuruan sendiri mengaku masih mengupayakan agar semua biaya perawatan dapat ditanggung pemerintah.
Untuk sementara, kegiatan sekolah akan diliburkan dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Nantinya, jika kegiatan sekolah diadakan kembali, para siswa di SDN Gentong akan menempati ruangan sementara atau meminjam gedung SD terdekat.(tin/ipg)