Gojek, perusahaan aplikasi penyedia layanan on-demand di Indonesia menargetkan 1,3 juta mitra pengemudi ojek maupun taksi daringnya mengikuti program Gojek Swadaya, sebuah program manfaat tambahan bagi mitra.
Melalui Gojek Swadaya, startup unicorn yang telah memproses USD 9 miliar gross transaction value (GTV) pada 2018 lalu ini ingin agar 1,3 juta mitranya sejahtera dengan akses pengelolaan keuangan, proteksi, dan tabungan berjangka.
Michael Reza Say Vice President Corporate Affairs Gojek mengatakan, program Gojek Swadaya adalah program yang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih kepada mitra driver di semua daerah yang ada di Indonesia.
“Kami ingin meringankan biaya operasional harian mitra. Mulai servis kendaraan, pulsa, dan lain-lain. Lalu bagaimana mitra bisa mandiri secara finansial, proteksi finansial. Ini berkaitan dengan asuransi dan lain-lain,” katanya di Surabaya, Senin (18/3/2019).
Selanjutnya, melalui program yang sama, Gojek juga ingin agar mitranya bisa merencanakan masa depan lebih baik dengan memberikan akses tabungan pendidikan, tabungan haji dan umroh, cicilan KPR, serta jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Saat ini, dari 1,3 juta hingga 1,4 juta mitra di Indonesia, sebanyak 1 juta mitra dan keluarganya sudah mengikuti program Gojek Swadaya. Sebanyak 38 ribu di antaranya adalah mitra pengemudi yang ada di Surabaya.
“Kami bersyukur di Surabaya sudah banyak mitra kami yang ikut serta program Gojek Swadaya. Kami berharap, lebih banyak lagi, kalau bisa semuanya, 1,3 juta mitra di Indonesia mengikuti program ini,” kata Michael.
Michael mengatakan, Gojek sebagai penyedia aplikasi layanan on-demand percaya, dengan menjadikan mitra pengemudi Gojek semakin sejahtera, mereka menjadi lebih bahagia. Sehingga pelayanan kepada customer lebih baik.
“Jadi, kami rasa, dengan menjaga keberlangsungan pendapatan mitra menjadi lebih baik, lebih sustainable (keberlanjutan), juga baik untuk bisnis kami ke depan,” ujarnya.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan visi utama Gojek pada 2019. Yakni memberdayakan sebanyak-banyaknya pengusaha mikro dan pengusaha UKM. “Saving sektor informal di Indonesia. Itu visi utama Gojek,” katanya.
Perlu diketahui, Gojek yang meluncurkan aplikasinya pertama kali pada 2015 kini telah diunduh 130 juta pengguna dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi yang beroperasi di 204 kota dan kabupaten di lima negara Asia Tenggara hingga 2018.
Hingga Desember 2018 lalu, Gojek mencatatkan mitra merchant sebanyak 400 ribu dan lebih dari 60 ribu penyedia layanan di Asia Tenggara dengan volume transaksi tahunan sebesar USD 2 miliar per tahun.(den/tin)