Giacomo Pirozzi fotografer profesional asal Italia, mengunjungi Kota Surabaya dan berkesempatan membagikan keterampilannya kepada para pelajar sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya, Senin (5/8/2019).
Di hadapan sekurangnya 21 pelajar di Surabaya, Giacomo memberikan keterampilannya di bidang fotografi. Secara garis besar, fotografer yang telah menjelajah sekitar 30 negera di dunia ini juga menceritakan beberapa foto karyanya yang dibuat di berbagai negara.
“Banyak obyek foto menarik yang sering kali kita lewatkan begitu saja. Padahal setiap negara itu memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Kita bisa belajar dari foto-foto yang banyak tersebut,” terang Giacomo.
Lalu Giacomo menunjukkan foto-foto karyanya yang dibuat di berbagai negara, mulai dari Afghanistan, Myanmar, Liberia hingga kawasan Tajikistan. Foto-foto itu tentu saja menunjukkan banyak hal, dari kondisi sebuah kota sampai aktivitas keseharian di dalamnya.
“Semua foto itu memiliki cerita serta pesan yang dapat disampaikan. Tiap negara itu selalu punya cerita yang berbeda, dan itu dapat disampaikan ke seluruh pelosok dunia. melalui karya-karya foto itulah masyarakat lain mengenali negara lain,” kata Giacomo.
Ekspresi masyarakat termasuk ekspresi anak-anak, kata Giacomo sangat menarik meskipun mereka berada di wilayah konflik seperti Afghanistan. “Ekspresi anak-anak di wilayah konflik seperti Afghanistan tentu berbeda dengan yang ada di Indonesia misalnya,” papar Giacomo.
Pada kehadirannya di Kota Surabaya, Giacomo ingin menggali banyak cerita tentang Kota Surabaya. Melalui workshop yang digelar kali ini, Giacomo akan mengajak peserta untuk langsung hunting ke sejumlah kawasan Kota Surabaya.
Dari hasil workshop Senin (5/8/2019) sampai dengan Jumat (9/8/2019) di Koridor, Siola ini sejumlah foto terpilih karya peserta akan dibawa ke Cologne, Jerman dan ditampilkan pada sebuah acara internasional Kota Layak Anak Dunia.
Foto-foto dari Kota Surabaya ini akan mewakili Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jerman dengan ratusan peserta dari seluruh negara di dunia.
Sementara itu, ditambahkan Arie Rukmantara Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa bahwa ini kesempatan langka yang dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi anak-anak di Kota Surabaya mengembangkan diri melalui fotografi.
“Workshop bersama Giacomo Pirozzi ini bukan sekedar teori fotografi semata tentunya. Giacomo pastinya memberikan wawasan yang seluas-luasnya tentang aktifitas fotografi sesuai pengalamannya sebagai fotografer profesional yang sudah datang di 30 negara tersebut,” kata Arie.
Selama workshop, peserta tidak hanya mendapatkan teori dan pengenalan tentang kamera saja. Ada banyak hal lain yang bisa diambil dari sosok Giacomo yang setiap tahun membatasi diri mengunjungi hanya 3 negara saja.
“Sebelum hadir di Indonesia, atau tepatnya di Kota Surabaya, Giacomo ada di Mongolia. Setiap tahun beliau hanya membatasi untuk datang ke 3 negara saja. Dan kehadiran Giacomo di Surabaya tentunya menjadi kesempatan berharga bagi anak-anak Surabaya,” pungkas Arie Rukmantara.
Sebanyak 21 peserta workshop fotografi bersama Giacomo Pirozzi gelaran Unicef dan Pemkot Surabaya ini diikuti pelajar tingkat SD sampai dengan SMA. Dijadwalkan peserta ikut hunting ke beberapa bagian Kota Surabaya melengkapi workshop.(tok/ipg)