Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 5,2 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang, Minggu (10/3/2019) sore sekitar pukul 16.21 WIB menimbulkan getaran yang cukup lemah, yang dirasakan sejumlah orang saja, dan tidak berpotensi terjadi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa itu terjadi di sekitar wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil pemutakhiran analisis BMKG, episenter gempa bumi itu terletak di laut pada koordinat 9,64 LS dan 112,63 BT, sekitar 166 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, di kedalaman 64 km.
“Kalau diperhatikan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi berkedalaman dangkal ini akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Musripan Kepala BMKG Karangkates di Malang, dikutip Antara, Minggu (10/3/2019).
Musripan mengatakan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme sesar naik.
Sesuai hasil analisa BMKG, gempa M 5,2 ini menimbulkan dampak yang dirasakan II skala Modified Mercalli Intensity (MMI), atau bisa digolongkan gempa dengan dampak yang dirasakan cukup lemah. Masyarakat melaporkan, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Malang, Lumajang dan sekitarnya.
Devi Natalia warga Dampit, Malang, yang sedang berada di Kota Batu, kepada suarasurabaya.net mengatakan, dia tidak merasakan getaran akibat gempa M 5,2 tersebut. “Saya kebetulan di Batu, sekitar setengah lima, ya? Saya tidak merasa ada gempa,” katanya.
Memang, II Skala MMI, sebagaimana dijelaskan di laman BMKG, getaran gempa bisa jadi dirasakan oleh beberapa orang saja. Getaran ini berpotensi mengakibatkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan seperti yang dikatakan Musripan, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa.
Hingga pukul 17.00 WIB, kata Musripan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Dia pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(ant/den)