Dradjat Widjunarso Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jatim Kementerian PUPR menilai, bangunan kelas yang roboh di SDN Gentong Pasuruan pada Selasa (5/10/2019) tidak bisa dipakai lagi dan harus dirobohkan.
“Kalau lihat kerusakan secara kasat mata, ini sepertinya bangunannya gak bisa kita pakai. Harus dibangun baru. Sebelum itu, kita harus membuat dulu batas bangunan. Supaya kita tidak disalahkan. Dimana bangunan yang ada dibangun baru, kita bisa hitung konstruksi perlu berapa,” ujar Dardjat usai mengecek langsung bangunan roboh di lokasi pada Selasa (5/11/2019) pagi.
Ia juga memberikan rekomendasi, agar ada pengecekan total semua bangunan kelas di SDN Gentong baik yang roboh maupun tidak. Ia mengatakan, ini untuk memastikan keselamatan anak didik di kemudian hari. Ia juga mengatakan, Kementerian PUPR dengan koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan pihak sekolah akan membuat perencanaam perbaikan pada 2020 mendatang.
“Kami berencana untuk segera turun melakukan evaluasi lapangan. Tidak hanya yang ambruk, tapi secara keseluruhan. Untuk keamanan dan keselematan anak-anak kita. Ke depannya kita akan rencanakan perbaikan dan mungkin nanti tahun 2020 kita siapkan perbaikannya,” jelasnya.
Ia belum bisa memastikan penyebab pasti ambruknya 4 ruang di kelas ini. Ia hanya memastikan bahwa bangunan memang terlihat miring ke kanan dan banyak retakan di dinding. Berdasarkan pantauan, memang di sepanjang 4 kelas yang roboh, banyak retakan di dinding. Bangunan juga terlihat tidak lurus, sedangkan seluruh atap sudah roboh.(bas/iss/ipg)