Prof. Bagong Suyanto Sosiolog Fisip Unair membeberkan alasan banyak artis muda terjerumus ke dunia prostitusi. Menurutnya, fenomena itu adalah implikasi dari perkembangan gaya hidup para artis yang meniru artis-artis senior yang lebih dulu mapan.
“Nah, menurut saya ini bukan sekedar kebutuhan orang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi ini adalah implikasi dari perkembangan gaya hidup artis-artis tertentu. Banyak artis muda. Untuk meraih mimpinya, mereka terjebak di pusaran gaya hidup artis-artis yang sudah jauh lebih mapan,” ujar Prof. Bagong pada Jumat (1/11/2019).
Fenomena prostitusi yang melibatkan artis atau publik figur memang berbeda dengan prostitusi yang kebanyakan melibatkan perempuan dengan keterbatasan ekonomi. Sehingga, setiap ada kasus prostitusi artis yang terungkap, masyarakat selalu heboh.
“Memang kalau prostitusi melibatkan publik figur, artis dan sebagainya, itu selalu menarik perhatian masyarakat. Karena masyarakat akan bertanya-tanya, apa yang mereka cari? Penghasilan juga sudah mapan. Tapi kok mereka masih tertarik mencari jalan pintas?” jelasnya.
Mereka terjebak pada keinginan untuk menampilkan diri dalam pernak-pernik artis yang berbiaya mahal. Hal tersebut menjadi penyebab kuat, beberapa artis akhirnya menempuh jalan pintas di prostitusi, seperti diketahui, dari hasil pengungkapan polisi, beberapa artis atau publik figur masih berusia muda. PA mantan finalis puteri pariwisata 2016 yang terlibat prostitusi online beberapa waktu belakangan diketahui masih 23 tahun. Sedangkan VA yang juga sempat ramai diperbincangkan publik beberapa bulan kebelakang masih berusia 25 tahun.
Selain itu, Prof. Bagong juga menjelaskan mengenai perangkap-perangkap di dunia prostitusi yang membuat seorang PSK susah untuk keluar dari dunia tersebut.
“Kalau asal mula mereka terlibat, tentu tidak selalu sama satu dengan yang lain. Bisa saja terperangkap, sulit keluar. Saya sendiri tau prostitusi itu juga disana banyak yang namanya black mail. Pemerasan-pemeraaan yang dilakukan muncikari,” katanya.
“Jadi orang kalau masuk dalam sistem itu, dalam industri seksual komersial, biasanya sulit untuk keluar. Mereka juga diancam disebarluaskan, dan sebagainya. Itu mata rantai yang kadang mungkin artis awalnya terlibat meskipun di tengah jalan mau keluar, itu bukan hal mudah,” lanjutnya. (bas/dwi)