Perubahan pertama yang terasa ketika berkunjung ke Rumah Perubahan di Pondok Melati, Kota Bekasi, adalah perubahan suasana. Begitu masuk, suasana sejuk dan rindang meruap setelah melewati Kota Bekasi yang pengap.
Rumah perubahan ada pinggiran Kota Bekasi, berdiri di lahan bekas empang seluas tujuh hektare, dipenuhi berbagai macam ekosistem tumbuhan dan hewan. Termasuk jenis yang langka seperti bunga bangkai, misalnya.
Tim Suara Surabaya Media yang terdiri dari 20 orang berkesempatan mengunjungi Rumah Perubahan, Selasa (26/2/2019), setelah menjelajah Tol Trans Jawa Surabaya-Jakarta selama lebih dari 11 jam. Penat terobati dengan suasana yang disuguhkan.
Eksterior Rumah Perubahan. Foto: Didik suarasurabaya.net
Rumah Perubahan adalah Sosial Enterprise yang dibangun Prof. Rhenald Kasali, pengamat dan praktisi ekonomi bisnis sekaligus guru besar di Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Indonesia (UI) sejak 2007 silam.
Rhenald Kasali menjadikan Rumah Perubahan ini sebagai tempat berbagi pengetahuan. Yudi, salah satu pemuda RKmentee (pemuda yang dimentori Rhenald Kasali) menjelaskan, cukup banyak karyawan BUMN dan BUMD yang belajar di sini.
Spot foto di Rumah Perubahan. Foto: Iping suarasurabaya.net
“Kalau melihat banyak gajah di sini. Patung, ornamen. Prof Rhenald memang mengambil filosofi gajah yang penuh empati, dan gajah juga simbol ilmu pengetahuan,” ujar Yudi kepada Radio Suara Surabaya.
Tidak hanya itu, Yudi menjelaskan, sifat gajah juga menjadi simbol perubahan setiap orang di Rumah Perubahan. Setiap orang diharapkan menjadikan sifat positif gajah sebagai langkah perubahan.
Salah satu kutipan di Rumah Perubahan. Foto: Iping suarasurabaya.net
“Gajah matanya kecil, telinganya besar. Ini menandakan gajah lebih banyak mendengar. Di luar empati gajah kepada gajah lainnya,” katanya.
Rumah Perubahan terdiri dari banyak gedung untuk mendukung aktivitas training (pelatihan). Semuanya dipenuhi tumbuh-tumbuhan, dominan hijau, sehingga memunculkan suasana pelatihan yang kondusif.(den/iss)