Festival Rujak Uleg tahun lalu 2018 tidak bisa digelar, bahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-725 tidak bisa diperingati karena ada peristiwa Bom pada Mei lalu.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, mengajak seluruh warga Surabaya bersyukur tahun ini festival rujak uleg bisa digelar. Risma juga mengajak seluruh warga surabaya saling rukun, saling menghormati perbedaan, meningkatkan persatuan dan menghilangkan permusuhan.
“Tahun lalu kita tidak bisa merayakan ini karena kita mendapat cobaan. Mari kita semua ini bersaudara, kita tidak boleh saling bermusuhan, dendam, benci. Tidak ada agama apapun yang mengajarkan dendam,” ujar Risma dalam sambutannya.
Pengunjung memadati Festival Rujak Uleg 2019 di Jalan Kembang Jepun Surabaya, Minggu (16/3/2019). Foto: Eddy suarasurabaya.net
Risma mengatakan, seluruh warga surabaya bergandengan tangan agar maju lebih cepat lagi. Kalau kita saling dendam maka kita tidak bisa maju.
“Mari lupakan perbedaan, tingkatkan persatuan agar menjadi kekuatan kita lebih maju lagi,” katanya.
Risma juga mengucapkan selamat Hari Jadi Kota Surabaya ke 726. Surabaya sudah berusia cukup tua, maka harus lebih maju lagi.
Setelah sambutan, Risma kemudian nguleg bersama para tamu kehormatan di atas cobek terbesar yang berdiameter 250 cm.
Pengunjung berebut rujak cingur di Festival Rujak Uleg 2019 di Jalan Kembang Jepun Surabaya, Minggu (16/3/2019). Foto: Eddy suarasurabaya.net
Festival Rujak Uleg pagi ini menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726. Festival ini jug akan memecahkan dua Rekor MURI sekaligus, yaitu cobek terbesar dan peserta terbanyak.
Peserta yang terdiri dari perwakilan dari 31 kecamatan dan kelurahan se-Surabaya, perwakilan dari 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan beberapa Komunitas, perusahaan swasta, BUMN dan BUMD berusaha menyajikan makanan rujak terbaik. (bid/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
