FRI Minta Mahasiswa Tidak Berdemo Bertentangan Dengan Mandat Universitas

Permintaan Forum Rektor Indonesia (FRI) bersama Mohamad Nasir Menristek Dikti pada Kamis (3/10/2019) yang meminta mahasiswa untuk tidak mengikuti demonstrasi di berbagai daerah mendapat respon beragam di masyarakat.

Herlambang P Wiratraman Koordinator Kaukus Kebebasan Akademik Indonesia (KKAI) mengatakan, pernyataan Forum Rektor Indonesia dan Menristek Dikti bertentangan dengan mandat universitas untuk membebaskan pengembangan ilmu dan pengetahuan.

“Tentu ini bertentangan dengan mandat universitas untuk membebaskan diri dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Sekaligus pengembangan kepekaan ilmu itu untuk kemanusiaan,” ujar Herlambang yang juga peneliti di Human Right Law Studies (HRLS) FH Unair tersebut.

“Justru kampus harusnya bersyukur ketika mahasiswanya sadar betul dengan realitas yang tidak sehat dalam politik kita. Karena ada pelemahan KPK, legislasi yang begitu banyak misteri, sembunyi-sembunyi, dan bahkan memiliki potensi merusak tatanan negara,” lanjutnya.

Herlambang menyatakan, seharusnya akademisi di kampus menyambut baik demonstrasi yang sedang diupayakan mahasiswa.

“Ini menurut saya sungguh optimis buat saya, ketika mahasiswa menyuarakan kritik dan protes pada kebijakan yang tidak baik itu. Seharuanya kita sambut baik apa yang diupayakan mahasiswa. Apalagi di tengah krisis kepercayaan publik, masyarakat berharap pada elemen gerakan mahasiswa,” jelasnya.

Selain itu, Herlambang juga mengingatkan agar kampus berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait kebebasan berekspresi mahasiswa. Ia menilai, kampus harus tetap memberikan ruang bagi demonstrasi mahasiswa karena berkaitan dengan hak berekspresi.

“Sejauh yang diupayakan gerakan mahasiswa itu tetap dalam koridor gerakan non kekerasan, non violent movement. Kita tidak ada alasan memberi sanksi pada mereka,” tegasnya. (bas)