Total sebanyak enam kecamatan di Mojokerto terdampak banjir bandang disertai longsor, pada Jumat malam (18/1/2019). Lima kecamatan tersebut antara lain Ngoro, Trawas, Pacet, Mojoanyar, Gondang dan Kutorejo. Akibat banjir bandang ini, puluhan kepala keluarga (KK) terdampak bahkan ada yang rumahnya hanyut oleh banjir.
Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (19/1/2019) mengatakan, di Kecamatan Kutorejo saja, tercatat 28 KK terdampak.
Sedangkan di Desa Watonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, 2 dari 10 rumah yang diterjang banjir rusak beserta fasilitas umum lainnya. Menurutnya, banjir yang menerjang Kecamatan Ngoro diakibatkan banjir yang terjadi di lereng gunung Penanggungan.
“Di Ngoro, banjir bandang dari lereng Penanggungan, yang terdampak dua rumah, korban jiwa tidak ada, hanya kandang dan 8 kambing hanyut. Jalan tersendat bahkan terputus tadi malam, jadi kami adakan normalisasi dengan alat berat, pukul 02.00 WIB tadi sudah normal di desa Watonmas Jedong,” katanya.
Di Kecamatan Trawas, jalan terputus bebatuan dan tanah. Namun hingga dini hari kemarin, upaya normalisasi belum selesai sehingga masih akan dilanjutkan hingga hari ini.
Sedangkan Kecamatan Pacet menjadi wilayah yang paling banyak terdampak banjir bandang, yakni di Desa Warugunung, Tanjung Kenongo, Mojokembang hingga Sumberglagah. Beruntungnya, tidak banyak kerusakan yang terjadi di kecamatan ini karena Pacet sendiri memiliki kontur tanah yang tinggi dan air turun kebawah. Sayangnya, daerah yang berada di bawah Pacet, yakni Kecamatan Kutorejo, akhirnya menjadi wilayah terdampak banjir dengan kondisi paling parah.
“Pacet kan konturnya (tanah, red) tinggi, jadi larinya ke bawah, turun ke Kecamatan Kutorejo. Disana ada 2 desa dan 5 rumah yang terdampak, 1 rumah bahkan hanyut hilang, 1 rumah rusak parah,” ujarnya.
Akibatnya, akses jalan di Kutorejo sempat tersendat. BPBD telah melakukan normalisasi dengan alat berat bahkan mobil pemadam kebakaran serta tangki, namun masih belum selesai hingga pagi ini.
Kecamatan selanjutnya yakni Mojoanyar, dimana wilayah ini termasuk kategori “langganan” banjir. BPBD melakukan normalisasi di tanggul Kali Sadar. Namun dua tanggul terputus karena tidak mampu menahan gempuran air dari lereng yang cukup berat.
Ditambah adanya DAM penampung air yang tersumbat, karena barongan dari Pacet tertutup. Untuk itu, pihak BPBD mengerahkan alat berat, sehingga dua dari pintu air sudah mulai berfungsi
Terakhir di Kecamatan Gondang, tepatnya di desa Kalikatir, banjir menerjang 5 rumah di wilayah tersebut.(tin/ipg)