Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim mengaku optimistis pembangunan Bandara Kediri akan tetap dilakukan PT Surya Dhoho Investama (SDI) meski perusahaan ini sempat mikir-mikir setelah tahu ada aturan konsesi 30 tahun kembali ke pemerintah.
Menurutnya, keragu-raguan PT SDI sehingga harus melakukan konsolidasi atau pemantapan kembali kelanjutan pembangunan bandara itu dengan pemerintah adalah hal yang wajar, bagian dari proses mematangkan kerja sama.
“Ya saya rasa ini adalah bagian dari proses pembicaraan antara pemerintah dengan badan usaha, ya,” kata Emil di Surabaya, Rabu (27/3/2019).
Fase pembicaraan ini, menurut mantan Bupati Trenggalek itu akan menjadi bagian pematangan perjanjian kerja sama bersifat public private partnership (PPP) yang bisa dikatakan pertama kali dilakukan di bidang kebandarudaraan.
“Perjanjian ini relatif awal. Belum banyak contoh public private partnership kebandarudaraan yang melibatkan swasta,” ucap Emil.
Bandara Kediri, kata Emil, sebenarnya juga keinginan PT SDI. Menurutnya, PT SDI sebagai anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk melihat keberadaan bandara itu adalah langkah mewujudkan pembangunan di kawasan Mataraman.
“Jadi saya rasa tidak akan mundur, malah mereka sudah merencanakan dengan seksama, mendatangkan pakar-pakar kelas dunia untuk merancang sebaik-baiknya,” ujarnya.
Suami Arumi Bachsin ini menegaskan kembali, dia yakin rencana itu akan tetap berlanjut karena pembebasan tanah sudah berlangsung. Lahan yang dibebaskan pun bisa dikatakan cukup luas.
“Saya kira, keseriusan PT SDI tidak perlu diragukan lagi. Apalagi ini, kan, masuk ke dalam proyek strategis nasional,” katanya.
Emil memandang, saat ini, yang paling penting dilakukan oleh berbagai pihak, adalah merancang skema kerja sama antara pemerintah dengan PT SDI sebaik mungkin. (den/dwi)