Jumat, 22 November 2024

Dua Kurir Narkoba Ditembak Mati Juga Seorang Residivis

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya (kiri) menunjukkan barang bukti kasus peredaran narkoba yang dua kurirnya ditembak mati polisi pada Minggu (1/12/2019) malam. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Dua kurir narkoba yang ditembak mati polisi pada Minggu (1/12/2019) malam, bukan pemain baru. Selain terlibat dalam jaringan internasional, keduanya juga tergabung dalam kelompok pengedar jaringan Sokobanah Sampang, Madura.

Jaringan tersebut pernah diungkap oleh Polrestabes Surabaya pada 18 November lalu dengan barang bukti 7 kilogram sabu-sabu. Dari catatan kepolisan, salah satu pelaku yang ditembak mati juga merupakan residivis kasus sama dan pernah tergabung dalam pengedar jaringan Aceh.

Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, terungkapnya kedua kurir itu juga berdasarkan hasil pengembangan kasus jaringan Sokobanah. Dari situlah, polisi memperoleh informasi kalau ada pengiriman 10 kilogram sabu-sabu dari Malaysia menuju Surabaya.

Pengiriman 10 kilogram sabu-sabu itu, kata dia, dibagi dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok membawa 2 kilogram sabu-sabu. Salah satu kelompok yang ditugaskan itu adalah dua kurir yang ditembak mati. Yaitu, DS warga Malang dan TG warga Sidoarjo.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, kelompok yang membawa sabu-sabu itu sudah ada yang tiba di Surabaya. Untuk itu kami kembangkan yaitu di Sukomanunggal. Dengan menangkap pelakunya, kami harapannya bisa mengungkap 8 kilogram lainnya,” kata Sandi, Senin (2/12/2019).

Mengetahui keberadaan para pelaku di Sukomanunggal, lanjut dia, polisi pun langsung bergerak. Petugas berpura-pura menjadi pembeli untuk menjebak dan menangkap kedua pelaku itu.

Namun, rencana itu sudah diketahui pelaku. Sehingga, keduanya nekat melakukan perlawanan. Karena kondisinya membahayakan, polisi menembak kedua pelaku. Keduanya meninggal diperjalanan saat dibawa ke rumah sakit.

“Polrestabes Surabaya tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas terukur bagi para bandar dan jaringan narkoba yang ada di Surabaya, dan berani masuk ke Surabaya. Karena bahaya narkoba sangat luar biasa merusak, mental, fisik, sosial, ekonomi, dan generasi kita,” ungkapnya.

Sandi menambahkan, meski kedua pelaku sudah tidak bernyawa, pihaknya tetap akan berupaya memburu pelaku narkoba lainnya. Dia mengaku, bahwa memang ada beberapa jaringan lainnya yang sedang dalam pengejaran.

Sebelumnya, polisi menembak mati dua kurir sabu-sabu jaringan internasional di wilayah Sukomanunggal Surabaya, Minggu (1/12/2019) malam. Keduanya terpaksa ditembak, lantaran berusaha menyerang petugas saat akan ditangkap.

Adapun barang bukti yang diamankan petugas berupa, sabu-sabu sebanyak 2 kilogram yang dibungkus dalam kemasan teh China, kemudian dua senjata tajam yaitu pisau penghabisan yang digunakan pelaku untuk melawan petugas, dan beberapa unit handphone milik pelaku. (ang/iss/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs