Cak Handoko dikerumuni anak-anak di salah satu sudut Car Free Day Jalan Tunjungan, Surabaya pada Minggu (23/6/2019) pagi. Di depannya ada beberapa tumpukan buku dongeng.
Cak handoko bukan tengah melepakkan dagangan pagi itu, dia menawarkan cerita yang diharapkan bisa memicu minat baca anak-anak.
“Ayo main, ayo. Wayahe Wayahe. Hae Gess, siap ndengerin cerita gak, Asiappp,” teriak Cak Handoko bersemangat untuk menarik perhatian anak-anak yang menikmati minggu pagi di CFD Tunjungan.
Cak Handoko adalah salah seorang pegiat literasi dan pendongeng yang sudah rutin menggelar lapak baca dan dongeng di CFD Tunjungan sejak 2017 silam. Ia bercerita, kegiatan ini sengaja dilakukannya agar CFD di Surabaya juga ramai dengan kegiatan edukasi.
“Seperti kegiatan membaca buku, dongeng, dan dolanan. Selain bermain, juga untuk membuat mereka minat untuk baca buku,” jelas Cak Handoko.
Dalam mendongeng, ia menggunakan beragam metode, mulai menggunakan buku dongeng yang penuh gambar, hingga memakai boneka tangan yang menggemaskan. Kegiatan unik di CFD inipun berhasil menarik perhatian sekitar 20an anak yang silih berganti mendatangi lapaknya.
Tak hanya itu, dalam kegiatan rutinannya ini, ia terkadang menemukan hal-hal yang menyentuh hatinya. Ia bercerita, ada orang tua yang secara rutin datang bersama anaknya di lapak bacanya.
“Dia datang, duduk, terus pinjem buku (dongeng, red) dan mendongengi anaknya,” kenangnya.
Ia berharap, langkah-langkah kecil yang ia lakukan mampu membuat anak-anak di Surabaya lebih gemar membaca. Ia percaya, membaca membawa banyak manfaat, salah satunya menambah wawasan dan interaksi yang berguna untuk tumbuh kembang anak. (bas/bid)