Jumat, 22 November 2024

Diskusi ExxonMobil Cepu Limited Hadapi Tantangan Profesional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Rexy Mawardijaya humas ExxonMobil Cepu Limited memberikan paparan terkait tantangan profesional di masa depan. Foto: Humas ITS Surabaya

Wujudkan tantangan di dunia profesional, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Kamis (11/4/2019) menggelar Diskusi Interaktif Sinergi Energi 2019 yang menggandeng Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Diskusi interaktif ini merupakan kegiatan yang kerap digelar oleh ExxonMobil bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa).

Kali ini, mahasiswa ITS, khususnya yang berasal Departemen Teknik Perkapalan ITS disuguhkan berbagai topik dari praktisi dan profesional yang dihadirkan sebagai pemateri diskusi.

Diantaranya, Captain Vincent Charles selaku Mooring Master Kapal Alir Muat Terapung FSO Gagak Rimang, Kus Pribadi Wakil Manajer Instalasi Lepas Pantai ExxonMobil Cepu Limited, dan Rexy Mawardijaya Humas dan Juru Bicara ExxonMobil Cepu Limited.

Diskusi bertopik Safe Marine Terminal Operations tersebut, profesional dan praktisi yang hadir berbagi pengalaman mereka selama bergelut di dunia industri hulu migas. Mereka memberikan pemaparan dunia tersebut dalam tataran praktik, khususnya tentang proses produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro.

Amni Nadya staf Urusan Humas mewakili SKK Migas Jabanusa menyampaikan pentingnya kajian industri hulu migas di dunia kampus. “Karena melalui sinergi ini kita juga membutuhkan lulusan-lulusan kampus yang bisa berkontribusi dalam kemajuan hulu migas di Indonesia ke depannya,” terang Amni.

Sementara itu, Captain Vincent menjelaskan tentang bagaimana teknologi terkini dapat diterapkan dalam pengelolaan Kapal Alir Muat Terapung FSO. Praktisi terakhir, Kus Pribadi yang juga merupakan alumnus Teknik Perkapalan ITS membagikan pengalaman profesionalnya dan perjalanan karirnya setelah menempuh pendidikan di Kampus Pahlawan ini.

Tidak hanya itu, mahasiswa yang hadir juga dipancing berdiskusi mengenai teknologi dan pengoperasian Kapal Alir Muat Terapung FSO Gagak Rimang. FSO atau Floating Storage & Offloading merupakan suatu bangunan terapung atau kapal yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan crude oil (minyak mentah). Bangunan terapung ini memang sangat akrab di keseharian pekerja sektor maritim ataupun industri hulu migas lainnya.

Menyoal diskusi tersebut Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD, Kepala Departemen Teknik Perkapalan FTK ITS, menyampaikan bahwa pertukaran ide dan pengalaman seperti ini sangat penting dalam dunia akademis.

Karena menurut dosen yang berkompetensi di bidang desain kapal ini, wawasan praktis dunia kerja sangat perlu dikuasai oleh mahasiswa. “Saya harap kegiatan seperti ini juga membangun kerja sama berkesinambungan antara kedua pihak,” kata Wasis yang juga bertindak sebagai moderator diskusi.

Di bagian akhir diskusi, Rexy yang memprakarsai kegiatan ini menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa.

Rexy juga berharap agar ke depannya lebih banyak lagi kesempatan terbuka bagi mahasiswa untuk berdiskusi, tidak hanya dari Departemen Teknik Perkapalan tapi juga dari bidang ilmu lainnya. “Khususnya diskusi dengan praktisi dan profesional yang sudah menjiwai bidangnya,” pungkas Rexy.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs