Euforia masyarakat untuk mencoba jalur Tol Trans-Jawa pada saat arus mudik ataupun balik Lebaran 2019, diprediksi akan tinggi. Ditambah, pergerakan para pemudik dari Jakarta menuju ke wilayah Jatim juga diprediksi meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
Kombes Pol Benjamin Kabag Ops Korlantas Polri mengatakan, pihaknya akan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way. Rencananya, sistem satu arah ini diberlakukan saat arus mudik yaitu tanggal 30-31 Mei dan 1-2 Juni. Sedangkan arus balik, diberlakukan mulai tanggal 8-10 Juni mendatang.
Sedangkan untuk sistem ganjil genap yang sebelumnya sempat diwacanakan, pihaknya memastikan bahwa itu tidak akan diterapkan. Dalam hal ini, pihaknya tidak ingin membatasi masyarakat yang ingin mudik atau berkumpul dengan keluarganya.
“Sistem ini untuk mencegah kemacetan yang terjadi selama periode Angkutan Lebaran 2019 di sepanjang jalan tol Trans-Jawa. Kami prediksi pergerakan pemudik dari Jakarta ke Jatim itu tinggi sekali. Ditambah, ketidakmampuan di Tol Cikampek untuk menampung pemudik dari Jakarta. Maka ini harus diterapkan,” kata Benyamin, Minggu (12/5/2019), di Surabaya.
“Untuk ganjil genap tidak akan dipergunakan untuk di jalan tol. Biar masyarakat bisa pakai jalan yang mana aja,” tegasnya.
Pada sistem one way ini, kata dia, kendaraan dari arah Jakarta menuju ke Jateng akan diberlakukan satu arah mulai dari KM 25 atau setelah exit Tol Cibitung dan pada KM 29 Gerbang Tol Cikarang Utama hingga KM 262 atau Brebes Barat.
“Penerapan sistem ini untuk melancarkan arus lalin dengan memanfaatkan Jalur A dan Jalur B Jalan Tol Jakarta Cikampek dan Tol Cipali, serta fasilitas yang ada disepanjang jalan tersebut, termasuk rest area,” tambahnya.
Untuk kendaraan dari arah Cipularang menuju ke Jakarta, akan dialihkan menuju Pantura melalui cikampek. Sedangkan kendaraan yang akan menuju Jakarta dari arah Semarang dikeluarkan melalui exit Tol Brebes Barat melalui Pantura menuju Cirebon hingga Karawang, dan masuk kembali ke tol melalui ke Gate Tol Cikarang Barat hingga menuju arah Jakarta.
“Kendaraan dari arah Purwokerto menuju ke Jakarta, diarahkan menuju Pantura untuk selanjutnya menuju arah Cirebon dan Jakarta,” kata dia.
Sedangkan untuk arus balik, kata dia, kendaraan yang datang dari arah Semarang akan menggunakan dua jalur A dan B pada KM 189 atau Gate Palimanan menuju ke arah Jakarta dan akan diberlakukan normal pada KM 25 Cibitung atau KM 29 Cikarang Utama.
Untuk kendaraan yang akan menuju Semarang diarahkan melalui Pantura Subang, Cirebon dan masuk Tol Kanci hingga selanjutnya menuju ke Semarang. Kendaraan yang dari arah Jakarta menuju ke Bandung dan Semarang akan dikeluarkan ke jalur Pantura melalui exit Tol Cikarang Barat.
“Dan kendaraan yang menuju Bandung dapat masuk tol ke Tol Cikampek lalu masuk Tol Cipularang. Dipastikan sistem ini akan diterapkan besok saat masa angkutan lebaran,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memetakan titik-titik rawan kepadatan di jalur arteri Jatim selama angkutan Lebaran 2019. Di antaranya, kawasan Pasar Bagor Nganjuk, simpang Mengkreng, perlintasan bidang rel Kaligunting Caruban, Simpang Karanglo Malang, kawasan Taman Dayu dan Pasar Lawang.
Kendati demikian, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengurai kepadatan. Serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan untuk kesiapan puncak arus mudik. Seperti melakukan audit, ram check angkutan, cek kesehatan bagi pengemudi, cek urine bersama, dan cek kesiapan rest area di tol.
“Kami juga siap lakukan one way system ini, sarankan pengelola tol penambahan gerbang tol, mobile rider, dan petugas tol. Nanti di titik kepadatan juga telah kita petakan lakukan pengaturan arus lalu lintas, hingga contra flow,” katanya. (ang/dwi)