Para personel Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya akan bekerja dengan sistem aplikasi kebencanaan yang di dalamnya juga terdapat Global Positioning System (GPS) untuk melacak titik lokasi bencana.
Muhammad Fikser Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatila (Kominfo) Kota Surabaya mengatakan, saat ini aplikasi Siaga 112 tengah dikebut agar bisa diakses melalui Android. Melalui aplikasi Siaga 112, semua penyelesaian kebencanaan akan dilakukan lebih cepat san akurat karena terbaca secara real time.
“Mulai dari laporan masuk, pergerakan personel menuju lokasi hingga penanganan bencana akan terecord secara real time,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Minggu (24/2/2019).
Fikser menjelaskan, seluruh personel Linmas, Satpol PP, Dinas Kesehatan, PMI, PMK, Dishub nantinya akan diinstall aplikasi Siaga 112 ini. Ketika ada panggilan darurat adanya bencana yang diolah di Command Center Room 112, maka aplikasi itu akan berbunyi alarm. Selanjutnya, operator 112 juga akan mengunci lokasi kejadian.
“Begitu ada bunyi alarm kedaruratan, di handphone petugas bisa langsung terpampang lokasi bencana dan bencana apa yang terjadi. Dengan begitu, petugas BPB di pos terdekat bisa langsung respons bergerak menuju lokasi bencana itu,” kata Fikser.
Menurut Fikser, melalui aplikasi itu, personel BPB bisa bergerak seperti driver online. Saat personel terdekat yang bertugas ke lokasi, harus menekan tombol START, dan ketika sampai di lokasi, juga menekan tombol FINISH.
“Sehingga kita tahu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi kejadian dan bencananya sudah tertangani atau belum,” kata pria yang juga menjabat Kabag Humas Pemkot Surabaya ini.
Tidak hanya itu, melalui aplikasi Siaga 112 ini, nantinya juga akan dihubungkan dengan Surabaya Intelligent Transport System (SITS). Ketika BPB bergerak menuju lokasi bencana, pergerakan itu akan terbaca lewat GPS. Nah, tugas SITS adalah mempercepat laju personel BPB. Sistemnya, setiap tim BPB (misalnya mobil PMK) mendekati traffic light, maka secara otomatis, SITS akan mengontrol agar lampu selalu menyala hijau.
“Tujuannya agar tim BPBD itu terhindar kemacetan di traffic light sehingga bias tiba di lokasi bencana dengan cepat,” kata Fikser.
Lalu kapan direalisasikan? Fikser belum bisa memastikan. Menurutnya, sekarang pihaknya sedang dalam tahap finishing untuk mengoneksikan aplikasi Siaga 112 dengan SITS. Selain itu, nantinya juga diperlukan uji coba agar dalam pelaksanaan di lapangan tidak ada lagi hambatan.
“Ini masih tahap finalisasi agar bisa support di Android,” katanya. (bid/dwi)