Yosep Adi Prasetyo Ketua Dewan Pers mengajak seluruh insan pers untuk meneguhkan kembali ketaatan pada kode etik jurnalistik. Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Surabaya juga menjadi momentum mendeklarasikan kembali kemerdekaan pers. Hal ini disampaikan dalam sambutannya di Puncak Perayaan Hari Pers Nasional 2019 di Grand City Convex, Surabaya, Sabtu (9/2/2019).
Yosep mengatakan, dalam lima tahun terakhir, idelialisme pers dalam menyampaikan kebenaran telah dicemari oleh hoaks. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi insan pers untuk menjadi verifikator dengan menyajikan fakta kepada masyarakat.
“Hingga tahun 2019 ini, ada 2.400 media yang telah terverifikasi dan 15 ribu jurnalis yang lulus uji kompetensi. Hal ini dilakukan demi mewujudkan progesi insan pers yang profesional,” ungkapnya.
Dalam sambutannya tadi, Dewan Pers juga menyinggung rata-rata kesejahteraan wartawan yang masih rendah, dan hal ini sebenarnya menjadi kewajiban para pemilik perusahaan pers. Ia juga mengeluhkan pajak dan harga kertas yang menjadi bahan baku koran semakin mahal.
“Untuk itu, mungkin pemerintah bisa memikirkan langkah afirmatifnya,” kata Yosep.
Terkait Pemilu 2019, Yosep mengatakan bahwa masyarakat pers Indonesia mendukung semua calon Presiden dan calon Legislatif, dengan syarat mereka harus menunjukkan komitmen kesungguhan melindungi kemerdekaan pers.
Dalam puncak peringatan HPN 2019 di Surabaya, juga dilakukan penandatanganan MOU antara dewan pers dengan beberapa kementerian lembaga. Selain itu, juga ada pemberian sertifikat verifikasi Bawaslu kepada Penanggung Jawab Masyarakat Pemantau Pemilu (Mapilu) yang diterima Atal S. Depari Ketua PWI Pusat. (bid/wil/tin)