Desmond Junaedi Mahesa Wakil Ketua Komisi Hukum atau Komisi III DPR RI menyebut kalau Aidul Fitriciada Azhari mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Hakim Konstitusi hanya untuk mencari jabatan.
Ini karena, Aidul Fitriciada masih menjabat sebagai anggota Komisi Yudisial selama dua tahun. Pernyataan Desmond ini disampaikan kepada Aidul Fitriada dalam fit and proper test di ruang rapat Komisi III DPR RI, Rabu (6/2/2019).
Menurut Desmond, Aidul Fitriciada dipilih saat itu untuk menjaga institusi Komisi Yudisial.
“Anda dipilih dalam rangka menjaga institusi Komisi Yudisial (KY). Ini bicara tentang cara dan sikap etika anda (Aidul Fitricada). Anda masih ada dua tahun, tiba-tiba anda meninggalkan itu. Kesan saya pribadi ini, anda ini meniti karir saja sebenarnya, karena anda tidak Ketua Komisi Yudisial lagi, anda loncat mencari jabatan baru lagi. Ini kan menurut saya, tidak cocok dengan selera kami di DPR,” tegas Desmond.
Sementra Aidul Fitriciada mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan Desmond, karena ini termasuk penilaian DPR saja.
“Untuk kali ini saya tidak bisa menjawab karena ini penilian DPR saja,” ujar Aidul.
Kepada anggota Komisi III lainnya, Aidul Fitriciada mengaku mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Hakim Konstitusi karena ada desakan dari internal Komisi Yudisial.
“Ketua komisi Yudisial pernah menanyakan kepada saya bahkan menyampaikan informasi bahwa bulan Desember atau November sebentar lagi akan ada seleksi calon Hakim Konstitusi, saya tidak tahu. Tapi dia (ketua KY) kemudian menanyakan “daftar tidak?”. Saya bilang saya belum punya pikiran ke arah situ,” tegas Aidul.
Sekadar diketahui, enam calon Hakim Konstitusi yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) ada 11, masing-masing Hesti Armiwulan Sochmawardiah, Aidul Fitriciada Azhari, Bahrul Ilmi Yakup, Galang Asmara, Wahiduddin Adams, Refly Harun, Aswanto, Ichsan Anwari, Askari Razak, Umbu Rauta dan Sugianto.
Dari 11 calon Hakim Konstitusi, dua diantaranya adalah petahana, yakni Wahiduddin Adams dan Aswanto. DPR sendiri akan mengambil dua dari 11 calon tersebut. (faz/wil/dwi)