Delapan PSK di Surabaya yang Positif HIV Dikarantina Dinkes

Delapan pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia di Wonokromo dan dinyatakan positif HIV akan dikarantina di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Ini disampaikan Irvan Widyanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya kepada suarasurabaya.net, Minggu (19/5/2019).

Sedangkan belasan PSK lainnya yang juga ikut terjaring razia, akan diserahkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya, untuk menjalani proses penindakan selanjutnya.

“Kita serahkan ke Dinkes. Perlakuan selanjutnya kita serahkan ke Liponsos. Tapi tetap dalam pendampingan pihak Dinkes,” kata dia.

Irvan mengungkapkan, terbongkarnya aktivitas prostitusi ini karena laporan dari masyarakat. Terkait berapa lama PSK tersebut beroperasi, pihaknya belum bisa memastikan.

“Terkait berapa lama mereka, kami tidak bisa memastikan. Ini berdasarkan laporan masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 14 pekerja seks komersial (PSK) di sekitaran Stasiun Wonokromo, Surabaya, terjaring razia, Minggu (19/5/2019) dini hari. Dari 14 PSK itu, 8 orang di antaranya dinyatakan positif HIV.

Abdul Razak salah satu Komandan Kompi (Danki) Satpol PP Surabaya mengatakan, usia PSK itu beragam, kisaran usia 24 tahun sampai 35 tahun. Pada saat razia digelar, petugas mendapati seorang PSK sedang melayani pelanggan dan PSK lainnya menunggu pelanggan.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan, termasuk cek darah dan urine. Untuk positif narkoba nihil. Tapi positif HIV ada 8 orang. Ya semuanya wanita yang positif itu,” kata Razak.

Selain PSK, kata dia, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Linmas dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya juga mengamankan satu mucikari dan satu pelanggan, yang langsung dibawa ke Liponsos.

Petugas juga mengamankan dua orang yang terlibat dalam judi dadu beserta barang bukti miras. Keduanya langsung dibawa ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.

“Ada dua orang yang diamankan dan dibawa ke Polda Jatim, karena judi dadu. Termasuk miras yang kita temukan juga diamankan,” kata dia. (ang/dwi)