Jumat, 22 November 2024

Data Angka Bunuh Diri di Indonesia Hanya Seperti Fenomena Gunung Es

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Desain grafis: suarasurabaya.net

Data angka kejadian percobaan dan kejadian bunuh diri di Indonesia tidak bisa menggambarkan fenomena yang sebenarnya terjadi.

Dr. Nalihi Muhdi, SpKJ Perwakilan Indonesia untuk Internasional Association for Suicide Prevention (IASP) mengatakan, jumlah kejadian bunuh diri yang tercatat ibarat hanya seperti fenomena gunung es. “Jauh lebih besar yang tidak melapor, tidak ke rumah sakit, dan sebagainya,” katanya pada Rabu (4/12/2019).

Ia meyakini, angka yang tercatat selalu undereported atau lebih kecil dari fenomena sebenarnya. Di tahun 2019 ini, Suara Surabaya Media mencatat, ada 15 percobaan dan kejadian bunuh diri di Surabaya yang tecatat. Rinciannya, 3 laporan percobaan bunuh diri yang berhasil dicegah kerabat maupun petugas, 3 laporan bunuh diri tapi belum diketahui kondisi korbannya, dan sisanya 9 laporan bunuh diri yang korbannya sudah dipastikan meninggal dunia.

Sedangkan, Satreskrim Polrestabes Surabaya mencatat hanya ada 11 kejadian bunuh diri yang pernah ditangani polisi selama 2019. Lebih kecil lagi, pihak RSUD Dr. Soetomo mengatakan, angka kejadian percobaan bunuh diri yang masuk melalui IGD ada 5 kejadian selama tahun 2019. Sedangkan, dari pintu lain, pihak RSUD Dr. Soetomo mengaku belum memiliki data.

“Iya. Underreported. Itu seringkali tidak dilaporkan ke polisi, tidak dibawa ke rumah sakit. Tidak didiagnosa dengan (bunuh diri, red). Kalau misal masuknya ke IRD, biasanya didiagnosa dengan bukan bunuh diri. Jadi di Indonesia, karena masuknya dari banyak pintu, kalau rumah sakit, masuk di banyak pintu. Pintu forensik, pintu ird, pintu poliklinik, dan sebagainya, itu menyebabkan menyebar dan sebagainya, tidak bisa di kumpulkan gitu,” tegasnya. (bas/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs