Jumat, 22 November 2024

Buntut Tuduhan Mahasiswa Mesum di Kampus, Rektor Unitomo Ingatkan Hati-hati Pakai Medsos

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Saat aksi dilakukan kedua mahasiswa sebagai bentuk protes atas tuduhan mesum di kampus Unitomo. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Ingatkan agar berhati-hati menggunakan media sosial (Medsos), Bahrul Amiq Rektor Universitas dr. Soetomo (Unitomo), Selasa (10/9/2019) menyampaikan itu saat bertemu dengan dua mahasiswa yang dituduh melakukan tindakan mesum bersama jajaran rektorat.

Bachrul Amiq mengatakan bahwa media sosial bisa dianggap meninggalkan dosa jariyah, yaitu dosa yang terus mengalir meskipun seseorang itu sudah berada di alam kubur.

“Kalau kita meninggalkan jejak digital yang buruk, maka tak ubahnya dosa kita tetap ada meskipun sudah di alam kubur,” terang Amiq.

Karena itu, Amiq mengingatkan agar tetap berhati-hati saat menggunakan media sosial apapun bentuknya. Menanggapi aksi dua mahasiswanya yang menggelar aksi teaterikal beberapa hari sebelumnya Amiq menegaskan bahwa hal itu kesalahpahaman semata.

“Saya percaya aksi itu luapan amarah mahasiswa kami. Tentang video yang kemudian memunculkan tuduhan mesum juga setelah kami lihat ternyata tidak benar. Kami clear menyatakan percaya bahwa mahasiswa kami tidak berbuat tindakan asusila,” tegas Amiq.

Aksi teaterikal yang dilakukan Ahmad Mukti mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi semester 5 Unitomo bersama Elle Noor Azizah dari Fakultas Hukum, dengan menggelar pertunjukan layar tancap di depan Gedung Rektorat Unitomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2019) lalu sempat menarik perhatian.

Dengan tema: Saksikan Layar Tancap 2 Mahasiswa Diduga Mesum ? keduanya membawa keranda mayat bertuliskan: Matinya Rasa Malu. Kedua mahasiswa ini juga menutup kepalanya dengan kain hitam dan membentangkan kertas bertuliskan: Kami Tidak Mesum dan Kami Punya Etika.

Ditemui usai aksi saat itu, Ahmad Mukti menegaskan bahwa aksi teatrikal mereka adalah protes pada tindakan Meithiana Indrasari Yunus Wakil Rektor IV Unitomo yang diduga membuat dan meyebarkan gambar saat kedua mahasiswa tertidur didalam skretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Communication Photography Club (Ciphoc).

Dihadapan awak media, Bachrul Amiq Rektor Unitomo bersama Meithiana Indrasari Yunus Wakil Rektor (Warek) IV Unitomo, secara lembaga menyatakan meminta maaf kepada kedua mahasiswa yang diduga mesum tersebut.

Amiq juga memastikan, bahwa tidak akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum karena sudah selesai di internal kampus. “Masalah ini sudah selesai. Secara kelembagaan sudah saling memaafkan. Sekali lagi saya mengingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial,” pungkas Amiq.(tok/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs