Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membangun bozem di tengah Bundaran PTC di Jalan Mayjend Yono Soewoyo. Selain itu, Pemkot juga akan memperlebar jalan untuk mengurai kemacetan di Surabaya Barat.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di sela sidak di lokasi mengatakan pembangunan bozem di kawasan PTC dinilai penting untuk mengantisipasi banjir di kawasan Surabaya Barat. Nantinya bozem itu bakal berfungsi sebagai penampung air ketika hujan deras turun. Disamping itu, dengan adanya bozem tersebut diharapkan kawasan tersebut akan lebih hijau, sehingga dapat terhindar dari kesan gersang dan panas. Pihaknya memastikan pembangunan bozem itu dimulai hari ini, Senin, (25/2/2019).
“Bozem ini dibangun supaya ketika hujan turun air, tidak lagi mengalir menuju ke Jalan HR Muhammad,” ujar Risma.
Risma mengatakan, pembangunan bozem itu dilakukan secara swakelola. Artinya, tidak dilelangkan seperti biasanya. Sebab, ia menilai apabila dilelang akan memakan waktu panjang dan biayanya juga lumayan besar. Karena luasan bozem teersebut mencapai sekitar 1 hektare.
“Jadi akan dikerjakan oleh teman-teman sendiri Dinas PU Bina Bina Marga dan Pematusan,” katanya.
Selain membangun Bozem, Pemkot Surabaya juga bakal memperlebar jalan di Bundaran PTC tersebut. Jalan yang sebelumnya hanya tiga lajur akan ditambah dua, sehingga menjadi lima lajur. Menurutnya, hal ini dinilai penting untuk mengurai kemacetan di kawasan itu saat memasuki jam-jam padat.
Gambar perencanaan pembangunan bozem di tengah Bundaran PTC di Jalan Mayjend Yono Soewoyo. Foto: Abidin suarasurabaya.net
“Bundaran PTC itu juga akan kita perlebar menjadi 5 lajur, jadi ada penambahan sekitar 7 meter,” ujar Risma.
Menurut Risma, proses pengerjaan bozem itu akan membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan ke depan. Apalagi, pengerjaan bozem itu akan dilakukan setiap hari. Sehingga dengan cara ini pengerjaan bozem bisa segera rampung. “Pembangunannya itu kira-kira sekitar satu sampai dua bulan selesai,” katanya.(bid/ipg)