Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menargetkan 95 persen penduduk Indonesia menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional pada 2019. Berdasarkan data BPJS, saat ini jumlah kepesertaan penduduk Indonesia dalam JKN mencapai 207,8 juta jiwa atau 79,2 persen.
Handaryo Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur mengatakan, target 95 persen di 2019 adalah ketetapan pemerintah untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC/Ketercakupan Kesehatan Secara Universal).
“Itu ketetapan pemerintah, UHC 95 persen,” kata Handaryo ketika dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (4/1/2019).
Dia menambahkan, pemerintah tidak menargetkan 100 persen karena kendala pendataan. Dia menyadari, tidak mungkin data penduduk Indonesia bisa valid hingga 100 persen. “Penduduk di pedalaman, kan, belum teregistrasi. Perkiraannya, 95 persen dianggap 100 persen. Begitu,” ujarnya.
JKN sendiri mulai dicanangkan sejak tahun 2014. Pada awal pembentukannya, ada 121,6 juta penduduk Indonesia atau sekitar 49 persen dari total jumlah penduduk yang menjadi anggota JKN.
Bila pada 2019 BPJS bisa mencapai angka 95 persen maka Indonesia hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk mencapai UHC. Ini bisa menjadikan Indonesia sebagai negara tercepat dalam mencapai UHC dibandingkan negara-negara lain.
Hingga saat ini, Korea Selatan menjadi negara tercepat dengan waktu 12 tahun pencapaian UHC. Mengejar target ini, Handaryo mengatakan, BPJS Kesehatan Jawa Timur akan berfokus pada realisasi 95 peserta. “Karena kami mengikuti peta jalan, 2019 itu (mencapai, red) UHC, seluruh tim Jawa Timur itu harus mengejar 95 persen jadi peserta JKN,” katanya. (bas/den)