Sabtu, 23 November 2024

Belajar Aksara Jawa Kuna Lewat Baca Prasasti Bareng

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Pecinta Aksara Jawa Kuna Sidoarjo punya cara seru mengenalkan aksara jawa kuna ke masyarakat. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Pecinta Aksara Jawa Kuna Sidoarjo punya cara seru mengenalkan aksara jawa kuna ke masyarakat. Mereka mengenalkan aksara kuno itu dengan langsung membaca prasasti bersama-sama. Inisiatif yang berasal dari beberapa komunitas di Sidoarjo ini mulai digelar rutin sejak empat tahun lalu.

Sudi Harjanto Salah Satu Penggerak Inisiatif ini mengatakan, prasasti merupakan sumber sejarah primer untuk mengetahui kisah masa lalu nenek moyang.

“Dan kebanyakan yang ada di Indoensia, itu berhuruf dan berbahasa jawa kuna, atau kawi,” kata Sudi pada Minggu (8/9/2019).

Menurutnya, orang bisa saja memahami sejarah nusantara secara keliru jika tidak memahami bahasa kuno ini. Ia menyontohkan beberapa argumen tentang kerajaan di Indonesia yang sempat viral beberapa waktu belakangan.

“Jadi kalau ada yang mgomong Majapahit islam, borobudur nabi Sulaiman, yang kemarin baru-baru ini Sriwijaya fiktif. Semua bermula dari itu. Karena mereka buta hhruf. Karena semua ada di orasasti, yang beraksara jawa kuna. Kalau ngomong majapahit, kalau gak sama prasastinya, sama siapa?” jelasnya.

Kelas yang rutin digelar setiap bulan ini dikatakan Sudi banyak diikuti oleh anak muda. Dari rata-rata peserta yang berjumlah 40 orang, sebagian besar didominasi anak muda.

“Peserta rata-rata, yang dominan tetep anak muda. Ada yang anak SD, sampai paling tua 70-an tahun. Anak-anak muda dibawah 25 tahun, lebih dominan,” ujar Sudi.

Selain belajar dengan model kelas, mereka juga sering mengatakan tur atau “blusukan” ke daerah-daerah yang banyak menyimpan prasasti. Disana, mereka bersama-sama belajar membaca prasasti yang ada. Beberapa tempat yang pernah dikunjungi diantaranya Penataran, Blitar dan Trowulan, Mojokerto.

“Harapannya, saya sih gak muluk-muluk. Yang penting tau aksaranya mbah-mbah kita itu. Kenal, paling tidak gak mblaur (asal-asalan, red) kalau bicara sejarah,” pungkasnya. (bas/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs